Maraknya prostitusi online di tanah air, membuat pemerintah semakin
sigap menyikat habis bisnis seks online ini. Dimulai dari mencuatnya
pembunuhan wanita pemuas nafsu, Deudeuh Alfisahrin (26) alias Tata
Chuby. Dan dari kasus itu terbukti bila sosial media telah dijadikan
ajang promosi terselubung bisnis 'esek-esek'. Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo),
Rudiantara mengatakan cara penanganannya juga dibutuhkan kerjasama.
Makin banyak yang bekerjasama memberantas bisnis ini, semakin banyak
pengaduan soal ini ke Kominfo. "Penanganan berbeda. Kalau mereka situs, cara penanganan rame-rame.
Jadi kita ajak masyarakat kawal ini. Makin banyak yang aduin soal ini
kita lebih enak," ujar pria yang akrab disapa RA ini seusai acara
konferensi pers darurat narkoba di kantor Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo), Jakarta, (29/04).
Lebih jelas, RA mengatakan bahwa di online ada dua cara. Kalau itu di
website akan cenderung mudah. Sebab, menurutnya hal itu mudah
ditanggulangi. " Kalau itu website, umumnya lebih mudah menghandlenya
karena seperti broadcast ya. Kalau media sosial, one to one. Kalau
ketahuan kita bisa tagging di Twitter. Laporkan di Twitter, kalau
pornografi klik pornografi," ujarnya. Pada dasarnya, prostitusi di negeri ini, bukanlah barang baru. Sudah
semenjak masa kolonial Belanda, prostitusi sudah menjadi 'penyedap'
kehidupan tempo dulu. Sementara itu, menurut pengamat sosial media,
Nukman Luthfie mengatakan bisnis pemuas nafsu sulit untuk diberangus,
hanya bisa diminimalisir.
"Itu kan sudah kejadian sejak lama. Sejak zaman internet belum ada.
Yang modelnya konvensional saja susah, apalagi yang melalui sosial
media," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, beberapa waktu yang lalu.
Untuk sosial media, dikatakannya, pemerintah melalui Kemkominfo pun
tidak bisa melakukan pemblokir terhadap akun sosial media seperti itu.
"Kalau website bisa, tapi ini kan akun sosial media. Yang bisa blokir ya
hanya yang punya saja," terangnya.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 30 April 2015
Menkominfo Ajak Masyarakat Tumpas Bisnis Online Esek-Esek
Eko Sutrisno | Thursday, 30 April 2015
No comments:
Post a Comment