Dalam visi-misinya sebagai calon presiden dan calon wakil presiden periode 2014-2019, Jokowi-JK sesumbar mampu menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Ditargetkan, pada 2019 jumlah orang miskin hanya 5-6 persen dari total penduduk Indonesia. Pintu masuk untuk menekan angka kemiskinan melalui sektor pendidikan. Jokowi-JK yakin, dengan meningkatnya akses penduduk miskin pada pendidikan formal dan pelatihan ketrampilan yang gratis, penurunan tingkat kemiskinan bakal konstan terjadi. Selain itu, agar jumlah penduduk miskin tidak semakin banyak, perlunya menjaga daya beli masyarakat miskin. Untuk itu pemerintahannya nanti memastikan bakal menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok sekaligus penciptaan pasar bagi produksi usaha-usaha mikro.
Sumber: merdeka.com