Pole Dance, Seni Olahraga atau Tarian Striptis ?

14.15.00
Pole Dance saat ini mulai digemari oleh para wanita metropolitan, begitu juga di Jakarta. Namun belum begitu banyak masyarakat yang tahu tentang seni olahraga di tiang besi ini.  Malahan masih banyak orang yang menganggap olahraga ini negatif lantaran terlihat lebih mirip tarian striptis ketimbang olahraga. Di bilangan Bangka, Jakarta Selatan, baru-baru ini didirikan sebuah tempat untuk berlatih olahraga seksi tersebut. Tempat yang bernama Junko Academy itu kini khusus melatih seni olahraga Pole Dance. Walaupun baru didirikan sekitar dua bulan, olahraga ini pun sudah banyak peminatnya.

Menurut salah satu pemilik Junko Academy, Diana, tempat latihan Pole Dance ini didirikan sekitar pertengahan tahun 2012 lalu oleh pria yang bernama Junko. Selain dia dan Junko, instruktur aerobik wanita ternama Indonesia Vicky Burki juga turut andil membangun Junko Academy sebagai instrukturnya. Dia menjelaskan, sebelum Pole Dance populer mereka sudah menyebarkan olahraga asal Kolombia bernama Zumba Fitness.

"Pelopor pertama kali disini itu adalah Junko, yang membawa Zumba itu ke Indonesia. Setelah Zumba dudah mulai populer di Indonesia, kita bawa lagi nih yang baru, Pole Dance ini namanya. Nah, tapi perbedaan Zumba dan Pole Dance itu beda sekali. Kalau Zumba itu kan lebih ke dance, kalau Pole Dance dia sebenernya bisa perpaduan antara dance juga dengan pilates, sangat untuk ketahanan tubuh, fokusnya pada kekuatan," kata Diana saat ditemui merdeka.com di Junko Academy, Bangka Festive Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (22/11). "Awalnya kita fokus untuk Zumba Fitness. Zumba itu perpaduan antara dance dengan fitness, jadi 70 persen dance 30 persen fitness. Kalau 70 persennya itu latihan, kalau 30 persennya itu around the world, hollywood, terus ada belly dancing, hip hop, itu yang 30 persen. 70 persennya lebih ke latin dance, seperti salsa," ujarnya.

Diana menjelaskan, Pole Dance tidak mengadaptasi tarian striptis yang seperti orang bicarakan kebanyakan. Namun kata dia, di luar negeri sana memang kebanyakan Pole Dance justru malah digunakan untuk para striper (penari striptis). "Pole Dance nggak striptis. Tapi memang sebenernya kalau kita bisa Pole Dance, pasti kita juga striptis. Karena kan gerakan-gerakannya bukan hanya untuk sebagai kekuatan tapi juga untuk kelenturan, fleksibilitas. Kita punya gerakan yang ada koreografinya juga, diajarkan juga. Jadi perpaduan antara dance dan kekuatan," paparnya.

Kendati masih banyak yang menganggap Pole Dance adalah olahraga yang negatif, tetapi Diana juga tak pernah menanggapi komentar-komentar miring seperti itu. Sebab, bagi dia kini Pole Dance sudah terbukti digemari oleh para wanita-wanita di Jakarta.

"Kalau gunanya Pole Dance itu ya sebenernya utamanya memang untuk kesehatan ya. Kesehatan untuk jantung, pembentukan tubuh kalau wanita yang misalnya ingin cepat kurus juga bisa banget. Awalnya pada ketakutan, soalnya yang aku gendut lah, nanti takut nggak bisa naik-naik tiang lah, itu justru salah. Malahan yang gemuk dan pengen kurus itu cepet banget loh kalo sama Pole Dance. Karena latihan pertamanya pasti kan jelas pemanasan, pemanasannya aja udah menguras energi. Apalagi untuk bisa naik-naik di tiangnya itu malah lebih butuh energi yang besar," kata dia.

Sumber: merdeka.com

Share this :

Previous
Next Post »

close
close