Pole Dance saat ini mulai digemari oleh para wanita metropolitan, begitu
juga di Jakarta. Namun belum begitu banyak masyarakat yang tahu tentang
seni olahraga di tiang besi ini. Malahan masih banyak orang
yang menganggap olahraga ini negatif lantaran terlihat lebih mirip
tarian striptis ketimbang olahraga. Di bilangan Bangka, Jakarta
Selatan, baru-baru ini didirikan sebuah tempat untuk berlatih olahraga
seksi tersebut. Tempat yang bernama Junko Academy itu kini khusus
melatih seni olahraga Pole Dance. Walaupun baru didirikan sekitar dua
bulan, olahraga ini pun sudah banyak peminatnya.
Menurut salah
satu pemilik Junko Academy, Diana, tempat latihan Pole Dance ini
didirikan sekitar pertengahan tahun 2012 lalu oleh pria yang bernama
Junko. Selain dia dan Junko, instruktur aerobik wanita ternama Indonesia
Vicky Burki juga turut andil membangun Junko Academy sebagai
instrukturnya. Dia menjelaskan, sebelum Pole Dance populer mereka sudah
menyebarkan olahraga asal Kolombia bernama Zumba Fitness.
"Pelopor
pertama kali disini itu adalah Junko, yang membawa Zumba itu ke
Indonesia. Setelah Zumba dudah mulai populer di Indonesia, kita bawa
lagi nih yang baru, Pole Dance ini namanya. Nah, tapi perbedaan Zumba
dan Pole Dance itu beda sekali. Kalau Zumba itu kan lebih ke dance,
kalau Pole Dance dia sebenernya bisa perpaduan antara dance juga dengan
pilates, sangat untuk ketahanan tubuh, fokusnya pada kekuatan," kata
Diana saat ditemui merdeka.com di Junko Academy, Bangka Festive Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (22/11). "Awalnya
kita fokus untuk Zumba Fitness. Zumba itu perpaduan antara dance dengan
fitness, jadi 70 persen dance 30 persen fitness. Kalau 70 persennya itu
latihan, kalau 30 persennya itu around the world, hollywood, terus ada
belly dancing, hip hop, itu yang 30 persen. 70 persennya lebih ke latin
dance, seperti salsa," ujarnya.
Diana menjelaskan, Pole Dance
tidak mengadaptasi tarian striptis yang seperti orang bicarakan
kebanyakan. Namun kata dia, di luar negeri sana memang kebanyakan Pole
Dance justru malah digunakan untuk para striper (penari striptis). "Pole
Dance nggak striptis. Tapi memang sebenernya kalau kita bisa Pole
Dance, pasti kita juga striptis. Karena kan gerakan-gerakannya bukan
hanya untuk sebagai kekuatan tapi juga untuk kelenturan, fleksibilitas.
Kita punya gerakan yang ada koreografinya juga, diajarkan juga. Jadi
perpaduan antara dance dan kekuatan," paparnya.
Kendati masih
banyak yang menganggap Pole Dance adalah olahraga yang negatif, tetapi
Diana juga tak pernah menanggapi komentar-komentar miring seperti itu.
Sebab, bagi dia kini Pole Dance sudah terbukti digemari oleh para
wanita-wanita di Jakarta.
"Kalau gunanya Pole Dance itu ya
sebenernya utamanya memang untuk kesehatan ya. Kesehatan untuk jantung,
pembentukan tubuh kalau wanita yang misalnya ingin cepat kurus juga bisa
banget. Awalnya pada ketakutan, soalnya yang aku gendut lah, nanti
takut nggak bisa naik-naik tiang lah, itu justru salah. Malahan yang
gemuk dan pengen kurus itu cepet banget loh kalo sama Pole Dance. Karena
latihan pertamanya pasti kan jelas pemanasan, pemanasannya aja udah
menguras energi. Apalagi untuk bisa naik-naik di tiangnya itu malah
lebih butuh energi yang besar," kata dia.
Sumber: merdeka.com
Monday, 25 November 2013
Pole Dance, Seni Olahraga atau Tarian Striptis ?
Eko Sutrisno | Monday, 25 November 2013
No comments:
Post a Comment