Olahraga Pole Dance ternyata tak mudah untuk dilakukan, apalagi untuk
menjadi instrukturnya. Orang yang dianggap bisa melatih olahraga tiang
besi ini ternyata harus terlebih dahulu belajar di luar negeri dan
mendapatkan sertifikat resmi dunia. Menurut salah satu pemilik
tempat latihan Pole Dance di Junko Academy, Diana juga mengatakan
demikian. Tempat latihan yang baru didirikan kurang lebih dua bulan itu
hanya mempunyai satu instruktur saja, yakni Vicky Burki. "Pole
dance itu agak susah ya, mereka harus mempunyai sertifikat dari luar
negeri. Mereka harus keluar, belajar disana untuk sekolah. Junko itu
dulu ambil di London sama di Amerika, nah kalau Vicky dia cuma di
Australia," kata Diana saat ditemui merdeka.com di Junko Academy, Bangka
Festive Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (22/11). Diana
menjelaskan, Junko Academy saat ini hanya diurus oleh tiga orang saja,
Junko, Vicky Burki dan dirinya sendiri. Uang latih untuk Pole Dance pun
rupanya juga tak murah. Sebab menurutnya untuk bisa menguasai Pole Dance
tak semudah yang dibayangkan banyak orang. Olahraga ini juga mempunyai
banyak teori yang tak sembarangan untuk dilakukan.
"Kalau yang
Pole Dance itu tarifnya 3,5 juta, untuk per dua setengah bulan.
Pertemuannya itu sekitar 20 kali, 16 untuk pertemuan pole dance-nya,
yang empatnya latihan boot camp dengan Vicky. Nggak tiap hari juga,
murid bisa milih Senin Rabu atau Selasa Kamis. Jadi pagi jam 9 sampai
jam 10, malemnya jam 7 sampai jam 8. Weekend kita belum ada karena Junko
sama Vicky kalau weekend selalu ada acara sendiri-sendiri," ujarnya.
Diana
menambahkan, hingga saat ini di Junko Academy telah mempunyai
sedikitnya 40 orang murid Pole Dance didikan Vicky Burki. Para
wanita-wanita tersebut mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga yang ingin
badannya menjadi sehat dan ideal. Selain ibu-ibu muda, ada pula para
mahasiswi dan pekerja kantoran. Rencananya juga, Junko Academy ini akan
membuka kelas khusus Pole Dance para lelaki serta mencari instruktur
tambahan lagi.
"Kita juga lagi mau bikin khusus untuk kelas Pole
Dance laki-laki, karena Pole Dance ini sebenernya untuk laki-laki dan
perempuan juga. Nah, tapi karena konotasinya di Indonesia itu masih buat
perempuan dan penari erotis dan segala macam seperti striper, jadi
cowok-cowok itu pada belum mau untuk ikut Pole Dance. Jadi Pole Dance
ini konsepnya lebih untuk olahraga ya, bukan untuk tarian, striptis atau
lainnya. Yang jelas pokoknya Pole Dance bisa membantu ibu-ibu untuk
bisa lebih percaya diri," imbuhnya.
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment