Kemarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa saat lalu
mengundang tanya siapa sesunggguhnya sosok Bunda Putri. Namanya kerap
muncul dalam persidangan skandal suap impor daging sapi. Tak hanya itu,
sejumlah fotonya bersama pejabat negara juga bermunculan di dunia maya.
Hasil penelusuran tim Liputan 6 SCTV menemukan, Bunda Putri
bernama asli Siti Nurlela atau akrab dikenal Non Saputri lahir pada 27
April 1962. Dia berasal dari keluarga sederhana di Desa Cilimus,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Untuk mendapatkan cerita masa
kecil Bunda Putri ini, tim bergerak ke salah satu sekolah SMP Pertiwi,
tempat sang Bunda menuntut ilmu. Di sekolah ini, Bunda putri yang
bernama Nurlela ini masuk menjadi siswi angkatan pertama pada 1975
silam. Semasa sekolah, Bunda Putri atau yang akrap disapa teman
sebayanya dengan panggilan Non memang tergolong anak yang supel dan baik
dalam berteman.
"Dia anak yang supel dan baik menjalin pertemanan," kata Jusa Abdilla, mantan guru Bunda Putri kepada Liputan 6 SCTV. Penelusuran
dilanjutkan ke SMA Cilimus, tempat Non Nurlela menempuh pendidikan
sekolah lanjutannya. Dari data buku induk yang dimiliki SMA ini, Non
Nurlaela hanya mengenyam pendidikan di kelas 1. Tak lulus dari SMA
Cilimus, Non Nurlela pun tercatat tidak memiliki prestasi akademik yang
menonjol. Bahkan di beberapa pelajaran terdapat angka merah.
Ayah
Non Nurlela atau Bunda Putri mengabdi di rumah Mayor Jenderal Ahmadi.
Seorang Jenderal TNI Angkatan Darat yang menjadi salah satu pendiri
Partai Golkar bersama Jenderal Soeharto. Mayjen Ahmadi kemudian menjadi
ketua DPD Golkar DKI.
Pada 1980-an, sumber Liputan 6 SCTV
bercerita, bermodal kecerdasan dan kemolekan tubuhnya, Non Saputri
berhasil memperdaya banyak orang karena 'memaksa' Ahmadi memperkenalkan
dirinya sebagai anak. Dari sini sepak terjang Bunda Putri dimulai.
Dikenal sebagai anak jenderal, membuat jalan Bunda Putri makin terbuka
dan ia menjalin kedekatan dengan partai politik. Di antaranya Partai
Golkar, Demokrat, PKS, dan pejabat pemerintahan. Bahkan pada 2008,
Bunda Putri turut andil memenangkan Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur
wanita pertama di Indonesia. Ratu Atut kini menjabat Ketua DPP Partai
Golkar bidang pemberdayaan perempuan. Kedekatan Bunda Putri
dengan Jenderal Ahmadi bukanlah tanpa maksud. Dalam menjalankan
bisnisnya, ternyata Bunda Putri kerap menjual nama besar jenderal
bintang dua di masa Orde Baru ini.
Sumber: liputan6.com
Wednesday, 23 October 2013
Masa Lalu Bunda Putri, Gampang Bergaul dan Mengaku Anak Jenderal
Eko Sutrisno | Wednesday, 23 October 2013
No comments:
Post a Comment