Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan survei terhadap 126 siswa. Mereka membandingkan tingkat kecemasan yang dialami siswa dengan tingkat kecerdasan mereka. Partisipan ditanyai mengenai tingkat kecemasan, stres, mood, kebiasaan sosial, dan beberapa hal lain. Selanjutnya, peneliti mengevaluasi kecerdasan mereka berdasarkan Wechsler Adult Intelligence Scale.
Ternyata diketahui bahwa siswa yang sering merasa cemas memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Mereka juga memiliki kemampuan verbal yang lebih baik. Peneliti beranggapan bahwa ini berkaitan dengan kemampuan mereka menganalisis informasi dan mencari solusi secara detail.
"Orang yang memiliki kecerdasan verbal dan non verbal yang lebih tinggi cenderung bisa menilai masa lalu dan masa depan dengan lebih detail. Ini yang kemudian memicu rasa cemas dan stres," ungkap peneliti.
Meski begitu, bukan berarti kecemasan yang hadir harus dibiarkan begitu saja. Kecemasan yang berlebihan juga bisa menyebabkan banyak masalah dan memicu stres atau depresi. Sementara stres dan depresi tak bisa diselesaikan dengan mudah dan harus ditangani secara klinis. Karena itu, sebaiknya orang membatasi rasa cemas mereka.
Sumber: merdeka.com