Lazaridis masuk kuliah di Universitas Waterloo, Kanada di jurusan elektronika. Lazaridis ikut beberapa lomba untuk membuat startup. Akhirnya dengan konsep sistem display komputer, Lazaridis memenangkan tender perusahaan yang dibuat GM (General Motors). Disitulah Lazaridis mulai mengembangkan perusahaan kecilnya yaitu, Research In Motion (RIM) yang mendapatkan pendanaan 500ribu dolar.
RIM sangat sibuk mengurus perusahaannya dan mencoba membuat produknya sendiri. Sampai-sampai, Lazaridis harus keluar dari kuliahnya karena terlalu sibuk. Dan sampai sekarang Lazirdis tidak mempunyai gelar sarjana.
Produk pertama RIM adalah pager, namun tidak laku dipasaran karena kalah bersaing dengan produk sejenisnya. Namun Mike tidak menyerah begitu saja. Berawal dari keinginannya untuk bertukar informasi dengan cepat, Lazaridis ingin membuat smartphone yang dapat bertukar informasi, gambar, text, suara dan email dalam satu tempat. Setelah memikirkan logo dan nama yang tepat, keluarlah nama BlackBerry dengan logo butir-butir dengan warna yang hitam. BlackBerry sangat sukses pada tahun 2012, pada saat itu 79 juta BlackBerry terjual diseluruh dunia. Bahkan, BlackBerry sempat mendominasi 20% pasar smartphone di dunia dan ikut bersaing dengan Samsung dan Apple.
Nah, Mike Lazaridis yang cuman tamatan SMA dan Drop Out saat kuliah saja bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Gimana dengan kita? Semoga artikel ini menginspirasi teman-teman sekalian.
Sumber: razya4greatlife