"Filosofi Ki Hajar Dewantara di sana dipraktikkan," imbuh Anies.
Dia menyayangkan buku-buku Ki Hajar Dewantara yang habis di Sekolah Taman Siswa, Yogyakarta. Padahal Sekolah Taman Siswa merupakan awal dunia pendidikan diperkenalkan di negara Indonesia.
"Buku ajaran Ki Hajar Dewantara habis di Taman Siswa, saya mencari dimana-mana cuma hanya 30 buku. Dalam buku Ki Hajar Dewantara negara Finlandia belajar dari sini (buku)," kata Anies sambil memegang buku Ki Hajar Dewantara.
Menurut dia, dunia pendidikan di Finlandia mempunyai filosofi, Taman Siswa yang pernah dipraktikan oleh bapak pendidikan Indonesia itu. Oleh sebab itu, Anies mengajak para Kepala Dinas Pendidikan untuk mengubah pendidikan di sekolah-sekolah menjadi Taman Siswa.
"Kita harus mengembalikan sekolahan menjadi taman tempat belajar yang menyenangkan. Jangan sampai anak takut kembali ke sekolah," jelas dia.
Ia berharap kepada seluruh pihak terkait untuk mengubah dunia pendidikan dengan lebih baik. Namun ia menyatakan mengubah tersebut perlu waktu yang lama.
"Mengubah itu dijalani dengan kesabaran bukan yang instant, jadi nggak langsung," terangnya.
Oleh sebab itu, ia menilai kurikulum tahun 2013 yang ingin mengubah ajaran dunia pendidikan terlalu terburu-buru.
"Ini saya katakan terus terang kepada kalian semua, kalau tidak mana bisa kita mengubah dunia pendidikan kita. Makanya saya gemas dengan kurikulum tahun 2013," tandasnya.
Sumber: merdeka.com