Pengguna Wi-Fi di Banyuwangi Mencapai 170 Ribu Orang per Bulan

12.15.00
Sejak diluncurkannya program bernama Banyuwangi Digital Society di tahun 2012 lalu, jumlah pengakses sarana internet nirkabel atau biasa disebut dengan nama Wi-Fi mengalami peningkatan yang cukup tajam. Sampai saat ini, di Banyuwangi telah berdiri sekitar 1 lebih titik Wi-Fi yang tersebar di area publik seperti taman, hotel, tempat ibadah, rumah sakit sampai dengan perpustakaan daerah.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela acara National Broadband Symposium yang dihelat di Jakarta, kemarin (05/11), jumlah pengakses layanan Wi-Fi di banyuwangi mencapai sekitar 170 ribuan per bulan dan meningkat hingga 75 persen dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yang hanya mencapai 97 ribu per bulannya.

"Kami terus mendorong literasi digital ini agar semakin bermanfaat bagi masyarakat, baik untuk pelajar maupun pelaku usaha. Bahkan, akses internet nirkabel ini juga telah diproteksi dari bahaya pornografi," katanya, seperti yang dikutip dari Antara (05/11).

Ia mengatakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi menjadi perhatian penting Pemkab Banyuwangi, tidak hanya infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, jalur kereta api dan bandara.

"Masa depan kita ditentukan oleh pengembangan broadband. Setiap pertumbuhan 10 persen infrastruktur broadband, akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 0,8 persen," kata pria yang akrab disapa Anas itu.

Bupati Anas mencontohkan aplikasi TIK dalam layanan di Banyuwangi, di mana ada jaringan internet dan intranet yang menghubungkan desa/kelurahan, kecamatan dan dinas/badan, termasuk koneksi antara puskesmas dan rumah sakit.

"Di bidang layanan publik, kami punya program bayi lahir pulang bawa akta kelahiran. Ada 45 puskesmas dan 10 rumah sakit yang melayani program ini, semua prosesnya gratis. Jadi, ibu yang melahirkan di puskesmas, sambil proses persalinan, akta kelahirannya juga diproses dan dalam 1-2 hari aktanya sudah selesai," ujarnya.

Di bidang ekonomi, katanya, penerapan SMS Gateway dan instrumen TI lainnya memberi stimulus bagi dunia usaha sehingga investasi juga meningkat.

Perizinan usaha naik dari 363 pada 2012 menjadi 5.490 pada 2013, dengan nilai investasi naik Rp 1,19 triliun menjadi Rp 3,24 triliun.

Di bidang pariwisata, Pemkab Banyuwangi membuat aplikasi sistem operasi berbasis android untuk mempromosikan wisata daerah secara efektif.

Selain itu, katanya, di sektor kesehatan, ada program Sistem Informasi Jaringan Elektronik Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi yang disingkat "Si Jempol Wangi" untuk memudahkan pelayanan di rumah sakit, selain juga ada One Call Service 118 untuk layanan ambulans gawat darurat.

"Pokoknya kami ingin teknologi ini menjadi pilar bagi pengembangan Banyuwangi ke depannya. Infrastruktur bukan hanya jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara, tapi juga infrastruktur teknologi," kata Anas.

Sumber: merdeka.com

Share this :

Previous
Next Post »

close
close