Sejak diluncurkannya program bernama Banyuwangi Digital Society di tahun
2012 lalu, jumlah pengakses sarana internet nirkabel atau biasa disebut
dengan nama Wi-Fi mengalami peningkatan yang cukup tajam. Sampai
saat ini, di Banyuwangi telah berdiri sekitar 1 lebih titik Wi-Fi yang
tersebar di area publik seperti taman, hotel, tempat ibadah, rumah sakit
sampai dengan perpustakaan daerah.
Menurut Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas di sela acara National Broadband Symposium yang
dihelat di Jakarta, kemarin (05/11), jumlah pengakses layanan Wi-Fi di
banyuwangi mencapai sekitar 170 ribuan per bulan dan meningkat hingga 75
persen dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yang hanya mencapai 97 ribu
per bulannya.
"Kami terus mendorong literasi digital ini agar
semakin bermanfaat bagi masyarakat, baik untuk pelajar maupun pelaku
usaha. Bahkan, akses internet nirkabel ini juga telah diproteksi dari
bahaya pornografi," katanya, seperti yang dikutip dari Antara (05/11).
Ia
mengatakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi menjadi
perhatian penting Pemkab Banyuwangi, tidak hanya infrastruktur jalan,
jembatan, pelabuhan, jalur kereta api dan bandara.
"Masa depan
kita ditentukan oleh pengembangan broadband. Setiap pertumbuhan 10
persen infrastruktur broadband, akan berdampak terhadap pertumbuhan
ekonomi sekitar 0,8 persen," kata pria yang akrab disapa Anas itu.
Bupati
Anas mencontohkan aplikasi TIK dalam layanan di Banyuwangi, di mana ada
jaringan internet dan intranet yang menghubungkan desa/kelurahan,
kecamatan dan dinas/badan, termasuk koneksi antara puskesmas dan rumah
sakit.
"Di bidang layanan publik, kami punya program bayi lahir
pulang bawa akta kelahiran. Ada 45 puskesmas dan 10 rumah sakit yang
melayani program ini, semua prosesnya gratis. Jadi, ibu yang melahirkan
di puskesmas, sambil proses persalinan, akta kelahirannya juga diproses
dan dalam 1-2 hari aktanya sudah selesai," ujarnya.
Di bidang
ekonomi, katanya, penerapan SMS Gateway dan instrumen TI lainnya memberi
stimulus bagi dunia usaha sehingga investasi juga meningkat.
Perizinan
usaha naik dari 363 pada 2012 menjadi 5.490 pada 2013, dengan nilai
investasi naik Rp 1,19 triliun menjadi Rp 3,24 triliun.
Di bidang
pariwisata, Pemkab Banyuwangi membuat aplikasi sistem operasi berbasis
android untuk mempromosikan wisata daerah secara efektif.
Selain
itu, katanya, di sektor kesehatan, ada program Sistem Informasi Jaringan
Elektronik Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi yang
disingkat "Si Jempol Wangi" untuk memudahkan pelayanan di rumah sakit,
selain juga ada One Call Service 118 untuk layanan ambulans gawat
darurat.
"Pokoknya kami ingin teknologi ini menjadi pilar bagi
pengembangan Banyuwangi ke depannya. Infrastruktur bukan hanya jalan,
jembatan, pelabuhan dan bandara, tapi juga infrastruktur teknologi,"
kata Anas.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 6 November 2014
Pengguna Wi-Fi di Banyuwangi Mencapai 170 Ribu Orang per Bulan
Eko Sutrisno | Thursday, 6 November 2014
No comments:
Post a Comment