Burung Decu Belang atau sering disebut dengan 'decu' saja, memiliki nama latin Saxicola caprata. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Pied Bush Chat. Burung ini merupakan salah satu burung kicau yang cukup populer dipelihara di Indonesia.
Memiliki penampilan yang menyerupai burung kacer tetapi dengan ukuran tubuh yang lebih kecil, serta kualitas kicauan yang merdu dan nyaring, membuat burung decu belang sering disebut dengan nama 'kacer mini'. Ciri khas burung decu adalah ketika tengah berkicau mereka akan menegakkan ekor mereka.
Ukuran tubuh decu belang sekitar 13 cm panjangnya dengan bulu berwarna hitam dan putih. Decu jantan memiliki bulu berwarna putih pada bagian garis sayapnya, tungging, perut bagian bawah, dan tunggirnya. Sementara yang betina bercoret coklat dengan tunggir berwarna merah-bata. Sedangkan decu muda berbulu coklat berbinti-bintik.
Habitat burung decu belang terutama di daerah yang agak kering di dataran rendah dengan ketinggian hingga 2.400 mdpl. Tak jarang mereka terlihat di area perkampungan, seperti bertengger di kabel, dan tiang listrik.
Sarang burung decu biasanya terletak di permukaan tanah yang miring. Terbuat dari rajutan rumput kering yang membentuk seperti cawan. Musim kawin burung decu yang ada di Jawa terjadi sekitar bulan April hingga Desember.
Terdapat 16 ras burung decu belang dengan persebaran yang berbeda sebagai berikut :
Saxicola caprata rossorum (Hartert, 1910) : Hidup di wilayah Iran bagian timur-laut, Kazakhstan selatan bagian tengah, ke selatan sampai Afghanistan; saat musim dingin bermigrasi ke Asia bagian barat-daya (vagrant di Arab, dan Israel).
Saxicola caprata bicolor (Sykes, 1832) : Hidup di wilayah Iran bagian tenggara, Pakistan dan India bagian utara; saat musim dingin bermigrasi ke India bagian tengah.
Saxicola caprata burmanicus (Stuart Baker, 1922) : Hidup di wilayah India bagian tengah dan tenggara ke timur sampai Myanmar dan Cina bagian selatan (Sichuan selatan, Yunnan), ke selatan sampai Thailand dan Indochina.
Saxicola caprata nilgiriensis (Whistler, 1940) : Hidup di wilayah India bagian barat-daya.
Saxicola caprata atratus (Blyth, 1851) : Hidup di wilayah Sri Lanka.
Saxicola caprata caprata (Linnaeus, 1766) : Hidup di wilayah Luzon dan Mindoro, di Filiphina utara.
Saxicola caprata randi (Parkes, 1960) : Hidup di wilayah Filipina bagian tengah (Panay, Negros, Cebu, Bohol, Siquijor).
Saxicola caprata anderseni (Salomonsen, 1953) : Hidup di wilayah Leyte dan Mindanao, di Filipina bagian timur dan selatan.
Saxicola caprata fruticola (Horsfield, 1821) : Hidup di wilayah Jawa ke timur sampai Flores dan Alor.
Saxicola caprata francki (Rensch, 1931): Hidup di wilayah Pulau Sumba.
Saxicola caprata pyrrhonotus (Vieillot, 1818) : Hidup di wilayah Sunda kecil bagian timur (Wetar, Kisar, Timor, Savu, Roti).
Saxicola caprata albonotatus (Stresemann, 1912) : Hidup di wilayah Sulawesi (kecuali semenanjung utara) dan P.Salayer.
Saxicola caprata cognatus (Mayr, 1944): Hidup di wilayah Pulau Babar.
Saxicola caprata belensis (Rand, 1940) : Hidup di wilayah Pulau Papua barat bagian tengah.
Saxicola caprata aethiops (P. L. Sclater, 1880) : Hidup di wilayah Pulau Papua bagian utara dan Kepulauan Bismarck.
Saxicola caprata wahgiensis (Mayr & Gilliard, 1951) : Hidup di wilayah Pulau Papua timur bagian tengah dan timur.
Makanan burung decu belang di alam liar adalah serangga. Sementara decu yang dipelihara manusia biasanya diberi makan kroto (telur semut rangrang), dan jangkrik. Konon kroto inilah yang membuat burung decu peliharaan menjadi rajin berkicau.
Menurut Red List IUCN, populasi burung decu belang berada pada status "Resiko Rendah (LC)".
Sunday, 23 November 2014
Home »
Serba-Serbi Burung
» Mengenal Asal Usul Burung Decu Belang
Mengenal Asal Usul Burung Decu Belang
Eko Sutrisno | Sunday, 23 November 2014
No comments:
Post a Comment