Tak Tahu Sejarah, Anak Muda Kira Soekarno-Hatta itu Satu Orang

12.22.00
Kepala Museum Sumpah Pemuda, Agus Hugroho, merasa galau ketika melihat anak-anak sekolah lebih sering membaca komik karya komikus Jepang dibanding buku sejarah. Oleh karena itu, Agus mengajak komikus Mansur Daman untuk membuat komik digital bercerita tentang sejarah. "Tahun 2010 kami (pihak museum) melihat banyak anak membaca komik Jepang. Kemudian saya buat komik dengan bantuan Mansur Daman (komikus komik mandala). Dia juga merasa galau setelah melihat realita tersebut," jelas Agus di kantornya, Senin (28/10).

Setelah memulai dari tahun 2010, setidaknya Museum Sumpah Pemuda sudah memiliki tiga judul. Pertama, Janji Pemuda bercerita tentang sumpah pemuda di tahun 2010, lalu Permata dari Sawah Lunto berkisah tentang Ahmad Yani pada tahun 2012, dan Pendekar Biola tentang WR. Soepratman pada tahun 2013.

"Awalnya komik ini berbentuk cetak. Namun karena kurangnya anggaran maka kami mendigitalkan komik ini, agar dapat diakses oleh siapa saja," jelasnya.

Ternyata komik yang dapat diakses di www.museumsumpahpemuda.com ini telah dirilis dari 1 Oktober 2013. Perihal tidak adanya acara perilisan, Agus mengatakan, tujuannya untuk menilai seberapa besar antusias masyarakat terhadap cerita sejarah Indonesia.

Agus menambahkan, cerita komik ini akan diusahakan untuk terus diproduksi. "Kami rencananya akan terus mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh bangsa untuk lebih dikenal lebih dikenal," ungkapnya.

"Soalnya pernah ada anak yang mengira Soekarno - Hatta itu satu orang. Padahal sebenarnya itu kan dua orang, Soekarno dan Hatta ," pungkasnya.

Sumber: merdeka.com

Share this :

Previous
Next Post »

close
close