Pria bejat 40 tahun asal Kota Ganganagar, India ini kena batunya.
Aksinya memerkosa gadis muda dipergoki massa. Warga yang mengamuk tak
cukup puas hanya menghajar lelaki itu, mereka bahkan memotong penis si
pemerkosa, seperti dilansir Daily Star, Jumat (10/10). Mulanya
pelaku tak disebut namanya ini sukses menyekap sang gadis di sebuah
gang, lalu hendak memerkosanya. Beruntung, seorang warga melihat lalu
memanggil orang lain.
Massa yang berkumpul langsung menghajar si
pelaku. Sebagian yang baru datang, membawa pentungan. Tak puas main
hakim sendiri nyaris sejam, masyarakat menyeret pria pemerkosa itu ke
toko daging.
Di saat itulah, entah siapa, ada yang meraih pisau daging lalu
memotong penis lelaki hidung belang ini. Si pelaku, dengan wajah babak
belur, kaget saat mengetahui 'perkakas'-nya sudah hilang. Bukannya
kesakitan, dia malah melongo karena tak mengira massa bakal bertindak
senekat itu.
Warga setempat bernama Aamir Dhawan mengaku turut
main hakim sendiri. Dia tidak tahu siapa yang tega menebas penis si
pemerkosa, karena situasi sudah hiruk pikuk.
Tapi Aamir menilai pria itu pantas diperlakukan demikian. Warga Ganganagar sudah muak mendengar berita perkosaan terjadi di India.
"Sudah
terlalu banyak kasus penyerangan terhadap wanita di negara ini. Terlalu
sering kita dengar perempuan diperkosa, digantung, disiksa, ini saatnya
semua itu dihentikan. (Pemotongan penis) ini mengirim pesan kuat buat
semua pemerkosa, kalau kamu nekat berbuat, maka kamu bakal dapat
ganjarannya," kata Aamir.
Adapun polisi tidak sepakat massa
memotong penis si pemerkosa. Petugas keamanan kini mencari siapa pelaku
yang mengambil pisau daging pertama kali.
"Warga tidak bisa main
hakim sendiri. Kami berharap pelaku menyerahkan diri sebelum polisi
bergerak lebih dulu," kata polisi setempat yang tidak disebut namanya.
Di
sisi lain korban, walau dibantu banyak orang lolos dari perkosaan,
dikabarkan masih trauma. Gadis itu kini mendapat bantuan psikolog.
Sumber: merdeka.com
Saturday, 11 October 2014
Ketahuan Hendak Perkosa Remaja, Penis Pria Dipotong Massa
Eko Sutrisno | Saturday, 11 October 2014
No comments:
Post a Comment