Santet, teluh ataupun sihir bukanlah fenomena yang asing di Indonesia.
Meski masih diselimuti misteri, tapi beberapa masyarakat Indonesia
meyakini serangan ilmu hitam seperti santet benar-benar ada. Santet adalah ilmu hitam yang digunakan untuk mencelakai seseorang dari
jarak jauh. Biasanya serangan dilakukan dengan medium yang berbeda-beda,
seperti menggunakan boneka, kembang aneka rupa atau atribut sesajian
lainnya. Santet biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah mendalami ilmu hitam
dan mendapat perintah dari seseorang yang memiliki dendam kepada orang
lain. Orang yang menjadi sasaran santet biasanya akan menjadi cacat atau
bahkan meninggal dunia.
Dalam kepercayaan masyarakat Pasundan, Santet lebih dikenal dengan nama teluh. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan nama Ainun Saqhiroh yang bisa diartikan sesuatu yang bergerak cepat dan menyilaukan mata.
Ilmu santet bukan hanya dikenal masyarakat Indonesia saja. Di belahan
dunia lain, ada juga kepercayaan tentang ilmu sihir atau serangan santet
yang tentunya memiliki nama yang beragam. Seperti di Afrika yang lebih dikenal dengan nama Voodoo.
Voodoo diketahui juga sejenis dengan ilmu santet. Serangan Voodoo
biasanya dilakukan dengan boneka yang menjadi medium seseorang
mencelakai orang yang dituju. Bagaimana jarum yang ditusuk ke boneka,
sakitnya bisa dirasakan oleh orang yang dituju.
Misteri yang masih menyelubungi membuat masyarakat cukup kesulitan untuk
mencari penangkalnya. Namun banyak yang percaya ilmu santet tidak jauh
bedanya dengan aktifitas energi di alam semesta yang bisa ditelaah
secara ilmu fisika.
Alasan energi serangan santet bisa berwujud paku, kawat dan lainnya
ternyata bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi. Sehingga
ilmu santet diyakini bisa ditangkal jika kita memahami ilmu santet
secara ilmu fisika.
Ilmu santet ataupun makhluk halus diketahui
merupakan energi yang bermuatan negatif (-). Begitupula dengan bumi yang
juga memiliki muatan negatif (-). Rumus C Coulomb menyatakan muatan yang selaras akan saling menolak. Sebaliknya, muatan yang tidak selaras akan tarik menarik.
F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = Gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = Muatan
R = Jarak
Karena sama-sama memiliki muatan negatif, makhluk halus tidak menyentuh
bumi. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang pernah melihat sosok
hantu, mengatakan jika sosok ghaib yang mereka lihat tidak menapakkan kaki di bumi.
Begitupula halnya dengan ilmu santet. Karena bermuatan negatif (-),
salah satu cara menangkal serangan ilmu santet adalah dengan tidur
langsung menyentuh bumi. Ini menyebabkan santet kesulitan menyerang
orang yang dituju karena tertolak muatan negatif (-) bumi.
Santet diketahui bergerak minimal sekitar 50 cm di atas permukaan tanah. Maka bila seseorang tidur di atas lantai (boleh menggunakan alas tidur/kasur setinggi 15 cm), diyakini tidak mungkin terkena serangam santet.
Cara menangkal lainnya dengan menggunakan rumus C Coulomb adalah dengan
menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan negatif (-). Seperti
pohon kelor dan bambu kuning. Biasanya pohon yang bermuatan negatif (-), akarnya tidak terlalu kuat mencengkram tanah.
Berbeda halnya dengan pohon atau tanaman yang memiliki muatan positif (+) semacam beringin, kemuning, alas randu dan pohon asem.
Daya tarik menarik antara muatan negatif (-)makhluk halus dan muatan
positif (+) pohon-pohon jenis tersebut membuatnya sering dijadikan
tempat tinggal para makhluk halus.
No comments:
Post a Comment