Penolakan Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, terhadap hasil pemilu yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum, mengundang tanda tanya publik. Psikolog Tika Bisono saat dihubungi menduga, Prabowo mengalami delusional, yakni sebuah keyakinan yang dianggap kuat namun tidak akurat. Tika berpendapat, ada tiga hal yang menjadi pemicu delusional dalam diri Prabowo. Pertama, berasal dari ambisi yang begitu kuat untuk menjadi pemimpin.Seperti diketahui, sebelum mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2014, Prabowo telah memendam impian memimpin negeri ini sejak Pilpres 2009. Namun kala itu, dia yang menjadi kandidat cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri, gagal melaju ke Istana. Kedua, keinginan yang begitu kuat tersebut semakin bertambah kuat dengan adanya beberapa lembaga hitung cepat yang menyatakan kemenangan Prabowo-Hatta dari Jokowi-JK.
"Waktu itu ada kan beberapa lembaga survei yang mengklaim Prabowo-Hatta menang. Masalahnya, lembaga survei itu benar atau tidak, kredibilitasnya bagaimana? Nyatanya kan berbeda dengan hasil survei yang lain. Kalau lembaga survei ini tidak menggunakan metode yang benar atau sengaja merekayasa hasil, menurut saya itu jahat sekali," imbuhnya. "Kasian kan, orang jadi berharap banyak. Bukan hanya Prabowo, tapi juga masyarakat pendukungnya yang nantinya akan berpikir ada kecurangan. Padahal tidak," sesal Tika.
Ketiga, Tika menyayangkan lingkungan di sekitar Prabowo yang dinilainya kerap memberi masukan kurang efektif dan cenderung memprovokasi, sehingga Prabowo tidak bisa mengambil keputusan yang bijak.
Sumber: metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment