Presiden Barack Obama mengungkapkan kekhawatiran akan risiko
meningkatnya aksi kekerasan di wilayah Israel dan Palestina. Pernyataan
ini diungkapkan Obama via sambungan telepon dengan Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu, Kamis (10/7/2014). "Amerika Serikat siap memfasilitasi proses penghentian kekerasan,
termasuk kembali ke perjanjian gencatan senjata (Israel-Palestina)
November 2012," ucap perwakilan Gedung Putih mengutip pernyataan Obama
seperti dilansir Reuters.
Obama kembali menegaskan pihaknya mengutuk serangan roket Hamas, dan
mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi diri dari serangna
tersebut. Sementara itu Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah berbicara dengan
Menlu Mesir untuk mencoba meredam ketegangan konflik Israel-Palestina.
"Menlu telah menghubungi beberapa negara, termasuk Qatar dan Mesir,"
tutur juru bicara Kemenlu AS Jen Psaki.
"Setiap negara di kawasan tersebut, yang dapat memainkan peranan dalam
mengakhiri serangan roket Hamas, akan kami hubungi," tambah dia. Pemerintah AS menolak bernegosiasi dengan Hamas, yang dinilai sebagai
organisasi teroris. Mesir dinilai sebagai negara yang dapat meredam
situasi saat ini, karena sukses mendorong proses gencatan senjata pada
2012.
Hingga Jumat ini, serangan udara Israel yang dimulai sejak Selasa lalu
di Jalur Gaza telah menewaskan 82 orang, dimana sebagian besarnya adalah
warga sipil, termasuk anak-anak.
Sumber: metrotvnews.com
Friday, 11 July 2014
Obama Siap Bantu Proses Gencatan Senjata Israel-Palestina
Eko Sutrisno | Friday, 11 July 2014
No comments:
Post a Comment