Dalam penelitiannya, para ilmuwan menjelaskan bahwa di Kain Kafan Turin yang diperkirakan berusia 728 tahun dan terdapat bekas seseorang yang diperkirakan adalah sosok Yesus itu tercetak jelas bahwa di bagian tangan dan lengannya ada bercak darah yang mengalir. Secara logika, apabila tangan Yesus dipaku dengan membentuk huruf Y, maka darah akan mengucur melewati kedua lengannya sampai ke bawah, sedangkan apabila disalib membentuk huruf T maka darah yang keluar hanya akan ada di sekitar pergelangan tangannya saja.
Untuk menelitinya, para ilmuwan menindaklanjuti penelitian yang dilakukan oleh para pakar dari University of Oxford pada tahun 1998 dengan menggunakan radiokarbon. Dikutip dari Daily Mail (03/04), Matteo Borrini di Liverpool John Moores University menjelaskan bahwa penyiksaan memaku kedua lengan berada di atas kepala atau seperti huruf Y itu merupakan posisi yang yang sering dilakukan untuk menyiksa seseorang di pertengahan.
"Eksekusi dengan posisi seperti ini sangat menyakitkan dan akan membuat korbannya kesulitan bernafas," jelas Borrini. Posisi menggantung korban seperti huruf Y tersebut akan meningkatkan kesulitan bernafas dan memunculkan rasa nyeri otot yang teramat sangat karena posisi tersebut sangat tidak nyaman dan menyakitkan.
Sumber: merdeka.com