Di masa sekarang, data lebih mudah dialirkan lewat cahaya ketimbang sinyal listrik. Di jaringan dengan backbone kabel tembaga, alur jaringan akan kalah cepat dan biasanya mengalami penurunan kualitas jika jaraknya jauh. Tidak begitu dengan backbone cahaya. Hal ini telah dibuktikan oleh Amnon Yariv yang memenangkan National Medal of Science atas temuannya. Dirinya menyatakan bahwa sinar laser ternyata meningkatkan aliran internet empat kali lebih cepat dari backbone yang ada saat ini.
"Dengan channel tunggal yang ada saat ini, misalnya, 40Gbps, akan meningkat jadi 160Gbps," katanya. Sementara itu, peneliti China sebelumnya telah menemukan terobosan baru dalam hal internet murah. Disebutkan, peneliti tersebut mampu mengalirkan internet tidak lagi dengan Wi-Fi, namun lewat bohlam lampu. Seperti yang dilansir ZDNet (18/10), kabar ini pertama kali dilaporkan oleh harian China, Xinhua News. Dituliskan, dengan teknologi yang kemudian dinamakan Li-Fi ini, ternyata sinyal wireless bisa dikirimkan lewat bohlam lampu. Sebuah lampu LED dengan daya 1 watt disebutkan mampu mengaliri hingga empat komputer dengan internet. Prinsipnya, cahaya LED tersebut menggantikan gelombang radio tradisional untuk mengirimkan data.
Sumber: merdeka.com