Seorang pemuda Mesir memotong tangannya sendiri demi mencegah dia
mencuri. Dia mengatakan ini sesuai syariah Islam saat seseorang merampas
barang milik orang lain tangan pelaku diamputasi. Menurut situs masrawy.com, Sabtu (14/12), Ali Afifi telah memotong
tangannya empat tahun lalu. Dia melakukannya dengan meletakkan di atas
rel kereta tanpa bius sekalipun. Dia sebelumnya memang berprofesi
menjadi maling namun tidak pernah ketahuan. Dia ingin bertobat dan
menurutnya satu-satunya cara dengan memotong kedua tangannya.
Setelah melakukan itu, dia berjalan ke tengah kerumunan orang.
"Lihat, saya seorang pencuri tapi Allah telah mengampuni saya," Afifi
berteriak-teriak menunjukkan kedua tangannya setelah terpotong dengan
darah tercecer kemana-mana. Warga terkejut dan menganggapnya sinting. Afifi mulai mencuri sejak masih kecil. Dimulai dari mengambil alat
tulis teman sekolahnya. Beranjak remaja dia mulai berani mengutil emas,
uang, dan ponsel. Sementara ayah Afifi seorang muadzin (pelantun azan)
di masjid dan berulang kali mengingatkan dia agar tidak nyolong milik
orang lain. Ini menyebabkan keduanya sering bertengkar.
Sebenarnya ayah Afifi pernah membawa dia ke para ulama dan syekh agar
memotong tangannya. Namun mereka menolak lantaran otoritas Mesir tidak
mensahkan hukuman itu. Mereka bisa melakukannya jika didukung
undang-undang sah. Afifi mengaku tidak merasakan sakit saat mengamputasi tangannya
sendiri di atas rel kereta. "Dengan mengingat Allah dan keinginan kuat
untuk tidak mencuri lagi, rasa sakit itu hilang," ujar dia.
Sumber: merdeka.com
Saturday, 21 December 2013
Tobat Jadi Maling, Pemuda Mesir Amputasi Tangannya
Eko Sutrisno | Saturday, 21 December 2013
No comments:
Post a Comment