Sejumlah anggota parlemen merasa kecewa dengan pernyataan Perdana
Menteri Australia Tonny Abbott soal penyadapan. Pasalnya, Abbott tak
beranggapan jika penyadapan yang dilakukan melanggar hukum. Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya bahkan menyatakan tinggal selangkah lagi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Australia berakhir. Dia mengapresiasi langkah pemerintah yang menarik Dubes RI di Australia sebagai bentuk protes.
"Dengan
penarikan duta besar Indonesia untuk Australia, itu berarti selangkah
lagi Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Australia," kata
Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11). Selain itu, kata dia, masyarakat Indonesia juga sedang menunggu sikap tegas dan keras dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Australia Tonny Abbott soal penyadapan ini.
"Saya
lihat pemanggilan duta besar kedua negara itu tidak efektif dan efisien
sama sekali. Yang diperlukan adalah klarifikasi dari Presiden AS dan PM
Australia karena mereka yang punya otoritas," kata dia. Wasekjen Partai Golkar
ini menilai, persoalan penyadapan ini bukanlah hal biasa seperti yang
dikatakan Abbott. Sebab, lanjut dia, yang menjadi korban penyadapan
adalah negara sahabat sendiri. "Bagi mereka biasa, tapi bagi kita tidak bisa, apalagi menyadap negara sahabat," pungkasnya.
Sumber: merdeka.com
Tuesday, 19 November 2013
Selangkah Lagi Hubungan RI-Australia Berakhir
Eko Sutrisno | Tuesday, 19 November 2013
No comments:
Post a Comment