Daftar Lengkap Tempat Wisata Yang Ada Di Purwokerto, Jawa Tengah

15.22.00
Di bawah ini adalah daftar lengkap tempat Wisata di Banyumas. Daerah Banyumas, dengan ibukota Purwokerto, memiliki bahasa dengan dialek Jawa khas Banyumasan, yang sering disebut sebagai “bahasa ngapak”, dengan tokoh Bawor sebagai ikon. Purwokerto berada di kaki Gunung Slamet, dan memiliki daerah wisata Baturraden yang terkenal. Tempat wisata di Banyumas cukup menyebar. Sebagian di Purwokerto, Baturraden, Banyumas, dan beberapa kota kecamatan lainnya.

Makanan khas Banyumas adalah keripik tempe, mendoan, sate bebek Tambak, Soto Sokaraja, Getuk Goreng Sokaraja, Jenang Jaket Mersi, dan dage.

Kebanyakan pejalan yang ke wilayah Banyumas akan menginap di Purwokerto atau Baturaden. Daftar hotelnya bisa dilihat di tulisan Hotel di Purwokerto dan Hotel di Baturraden.

Tempat Wisata di Banyumas

Alun-alun Kota Lama Banyumas
Berada 18 km dari Purwokerto. Jaman dahulu, alun-alun merupakan penanda pusat pemerintahan, dan ditanami pohon beringin sebagai lambang pengayom rakyat.

Batur Agung Mount of Fun »
Desa Baseh, Kecamatan Kedung Banteng, di kaki Gunung Slamet, dengan waterpark, kolam pemancingan, flying fox, dan arung jeram Kali Logawa.

Baturraden Adventure Forest
Kawasan wisata Baturraden, sebelum Telaga Sunyi, merupakan wahana ekowisata dan petualangan rimba, gunung, dan sungai.

Bendung Gerak Serayu »
Bendung Sungai Serayu yang menggantikan fungsi Pompa Air Banjarsari, dibangun pada 1993 dan diresmikan pada 1996.

Bumi Perkemahan Baturaden
Perkemahan sejuk di kawasan Baturraden, yang sering digunakan para pecinta alam dan digunakan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka.

Bumi Perkemahan Kendalisada »
Desa Kaliori, Kalibagor, seluas 20 ha dilengkapi gedung Serba Guna, asrama, motor cross, terbang layang, dan rekreasi.

Crossworld Paintball
Jalan Ringin Tirto No: 69, di belakang perumahan Permata Hijau Purwokerto, dengan arena paint ball, mini food court, meja bilyar, paint ball equipment shop.

Curug Bayan Kalipagu »
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, di Kali Banjaran, beberapa puluh langkah ke arah hulu dari Dam Jepang.

Curug Belot »
Desa Rempoah, Baturraden, dengan air deras, namun belum banyak disentuh dan masih alami.

Curug Ceheng »
Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, yang menampilkan keindahan air terjun yang dihiasi satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.

Curug Cipendok
Desa Karangtengah, Kec Cilongok, dengan ketinggian 92 m, hawanya sejuk, lokasinya cukup mudah dicapai, bisa menikmati mendoan dan susu murni saat menuju curug.

Curug Gede
Desa wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturraden. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempeng batu.

Curug Gomblang
Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, sekitar 3 km dari Baturraden, dengan ketinggian air terjuan mencapai 25 meter, medan tempuhnya cukup berat dengan berjalan kaki.

Curug Gumawang
Berada di dalam kompleks Lokawisata Baturraden, sehingga juga disebut sebagai Curug Baturraden, dengan ketinggian air terjun sekitar 25 meter.

Curug Gumawang Kemawi
Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, terdiri dari sekitar 7 tingkatan, paling besar yang nomor 2 dari bawah, sekitar 800 m dari jalan aspal namun aksesnya cukup sulit.

Curug Pengantin Kalipagu
Igir Rambat, 4 km dari Dusun Kalipagu, ditempuh melalui Batur Semendeh dan hutan lindung, dengan ketinggian curug 50 m.

Curug Pengantin
Berada di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, tinggi air terjun 2 m, namun dipercaya bahwa mandi di sini menolak bala dan mempercepat jodoh.

Curug Song
Desa Kalisalak, Kebasen, dengan ketinggian air terjun sekitar 30 meter, dengan akses masih cukup sulit, ada sarang burung walet.

Dam Jepang Kalipagu »
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, yang merupakan bendungan peninggalan dari jaman pendudukan Jepang.

Dream Land Spring Water
Jl. Pabrik Tapioka, Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, dengan Air terjun, Arum Jeram, Flying Fox, Kolam Arus, Kolam Seribu Air, Kolam Terapi Ikan, Taman Pasir, Taman Batu, Taman Burung, Taman Reptil, Water Boom, Water Park.

Gardu Pandang Baturaden »
Di dalam kawasan hutan wisata Baturaden yang berada di lintasan menuju ke lokasi Pancuran 7, dengan pemandangan luas ke daerah Baturaden dan sekitarnya.

Goa Maria
Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, dibangun 1989, Paus Yohanes Paulus II memberkati Patung Bunda Maria dan menandatangani Prasasti Goa Maria Kaliori pada 10 Oktober 1989 di Yogyakarta.

Gua SaraBadak »
Sebuah gua yang berada 50 m dari Pancuran Pitu, tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang, dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.

Gua Selirang »
Gua yang berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua SaraBadak, berupa gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.

Gunung Slamet
Treking mendaki Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl yang bisa ditempuah melalui jalur pancuran 7, wanawisata Baturraden, Baturraden Adventure Forest, atau dari Blambangan, Purbalingga.

Kelenteng Boen Tek Bio »
Lokasinya yang berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di kota lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak 1960.

Kelenteng Hok Tek Bio Pasar Wage »
Kelenteng ini berada di Jalan Pemotongan No 3, belakang Pasar Wage, Purwokerto, Banyumas, yang telah berdiri sejak 1831.

Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja »
Desa Sokaraja, Sokaraja, dekat pertigaan jalan menuju ke Purwokerto, Banyumas dan Purbalingga, diperkirakan dibangun pada 1826.

Kolam Tando PLTA Ketenger »
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, konstruksi warisan kolonial Belanda di tengah alam pegunungan yang sangat menawan.

Lokawisata Baturaden »
Sebuah lokawisata indah dan terkenal di lereng selatan Gunung Slamet, berjarak 14km dari Purwokerto, dengan air terjun, air panas, berhawa sejuk di siang dan dingin di malam hari.

Makam Astana Dhuwur
Desa Arcawinangun, Purwokerto Timur, ada 15 batu gong berukuran besar, 2 makam kembar sepanjang 6 meter, dan astana menceng atau astana Budha.

Makam Kyai Mranggi Semu
Lokasi makam tua ini berada di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris dan membesarkan anak R. Banyaksosro, R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.

Makam Kyai Tolih
Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km dari Purwokerto, dekat MAsjid Saka Tunggal. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada jaman Majapahit.

Makam Nyai Mranggi Semu »
Makam tua ini di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Banyumas. Semasa muda bernama Rr. Ngaisah, putri bungsu pasangan Raden Haryo Baribin (putera Brawijaya IV, Raja Majapahit) dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas (putri bungsu Prabu Dewa Niskala, Raja Galuh Kawali, Pajajaran)

Makam Panembahan Kalibening »
Berada di lereng perbukitan Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, melewati Makam R Joko Kaiman. Terdapat sebuah museum, dan sumber air sangat jernih yang meluap dari bibir sumur.

Makam R. Joko Kaiman »
Makam mendiang Bupati Banyumas I ini lokasinya berada di Desa Dawuhan, Banyumas, arah ke Makam Panembahan Kalibening.

Makam Syekh Abdul Malik
Desa Kedungparuk, sebelah Desa Mersi, ulama disegani yang usianya hampir mencapai seratus tahun (1881-1980) yang semasa hidupnya menjadi mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah dan Thariqah Asy-Syadziliyah.

Makam Syekh Maqdum Wali
Desa Karanglewas, sebelum jembatan Kali Logawa belok kanan. Ia datang ke Pasir Luhur sekitar abad 15 M atas titah Raden Patah untuk menyiarkan agama Islam. Ada pula makam Senopati Mangkubumi I dan makam Mangkubumi II.

Makam Syekh Muhammad Ilyas
Sokaraja, cicit Pangeran Diponegoro yang juga ayah Syekh Abdul Malik ini adalah pendiri dan penyebar Tarekat Naqsabandi-Kholidiyah di Banyumas yang sangat disegani semasa hidupnya.

Makam Yudanegara II »
Kompleks Makam Yudanegara II dan Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.

Masjid Kaji Watu
Grumbul Kaligebang, Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, disebut juga Masjid Batu karena bangunan aslinya terbuat dari batu. Sebagian bangunan aselinya masih bisa dilihat.

Masjid Nur Sulaiman Banyumas »
Barat alun-alun kota lama Banyumas, didirikan 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan aslinya bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.

Masjid Saka Tunggal »
Desa Cikakak, Wangon, 30 km dari Purwokerto, yang dibangun pada 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.

Monumen Jenderal Gatot Soebroto »
Di sebuah bundaran di depan RSUD Margono, Desa Berkoh, Purwokerto, terbuat dari perunggu seberat 2 ton dengan tinggi 4 meter.

Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Sisi Timur Kali Logawa, di pintu masuk Barat Kota Purwokerto, terdiri dari dua lantai, dengan Patung Jenderal Sudirman seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter, foto-foto perjuangan dan relief sejarah bangsa Indonesia

Museum Bank Rakyat Indonesia »
Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai jaman Majapahit.

Museum Wayang Sendang Mas »
Depan Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas, dibangun pada 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, pusaka, benda purbakala dan kitab.

Pancuran Telu »
Bisa diakses melalui Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tiga pancuran, ada petilasan Embah Atas Angin

Pancuran Pitu »
Di dalam Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tujuh pancuran, dicapai dengan berjalan sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.

Paseban Batur Sengkala »
Berada di dekat lokasi parkir Pancuran Tujuh, tampaknya merupakan situs peninggalan dari jaman budaya megalitikum.

Pemandian Tirta Husada Kali Bacin »
Tambak Negara, Rawalo, 17 km dari Purwokerto, yang merupakan peninggalan Belanda. Mata air Kalibacin dipercaya dapat menyembuhkan menyembuhkan penyakit kulit.

Pendopo Duplikat Si Panji »
Berada di kota lama yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Purwokerto pada Januari 1937.

Pendopo Si Panji »
Di samping alun-alun Purwokerto, dengan salah satu pilarbernama Si Panji, merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas, dibangun Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada 1706.

Petilasan Adipati Mersi
Berada di RT 4/ RW3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto, yang konon terbunuh dalam pertempuran melawan Adipati Kabakan, jasadnya dibuang ke saluran air bawah tanah, dan muncul di bale kambang (lapangan) Mersi.

Puncak Petahunan
Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, yang mendapat julukan puncak negeri atas angin, dengan panorama Kota Purwokerto dan Ajibarang, dari parkir treking sekitar 30 menit.

Situs Batu Guling »
Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada jaman prasejarah berupa Menhir dan Batu Lumpang.

Situs Batur Agung »
Berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.

Situs Batur Bedil
Di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada jaman megalitikum.

Situs Batur Cakrakusuma
Dusun Batur, Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, di tengah persawahan, konon petilasan mbah Cakrakusuma seorang prajurit Kerajaan Pajang, punden berundak dengan menhir, batu lumpang, batu bulat, dan tatanan altar

Situs Batur Lurah
Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng, di tengah persawahan berupa punden berundak tiga teras dengan beberapa buah menhir yang konon sering didatangi para calon lurah (kepala desa).

Situs Batur Macan
Dukuh Kaliputra, Desa Melung, ditengah-tengah areal perkemahan Perhutani, berupa punden berundak yang berorientasi ke arah Utara dan Selatan dengan tatanan batu altar dan dua buah batu menhir besar dan kecil.

Situs Batur Rana »
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs.

Situs Batur Ronggeng
Dusun Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng di dalam area hutan pinus milik Perhutani merupakan punden berundak, ada watu lumpang, tatanan batu, dan buah menhir.

Situs Bonokeling
Grumbul Pekuncen, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, makam Kyai Bonokeling, penyebar Islam pertama di wilayah Jatilawang dan sekitarnya.

Situs Candi Batur Golek
Dukuh Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, punden berundak dengan menhir dan susunan batu altar pemujaan nenek moyang.

Situs Candi Ebeg »
Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, berada di bawah sebuah pohon besar, tidak jauh dari situs Candi Ronggeng

Situs Candi Damarpayung
Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden dengan peninggalan patung dua ekor ular hitam, dan sebuah payung kertas sepanjang 40 cm

Situs Candi Ronggeng Banyumas
Berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupakan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini, namun sayang sudah tidak berbekas lagi karena dicuri.

Situs Carangandul
Di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.

Situs Gunung Jenar
Tempat Wisata Banyumas di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan jaman megalitik.

Situs Lembu Ayu »
Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.

Situs Ngarca
Grumbul Ngaren, Desa Dawuhan Wetan, di perkebunan desa berupa Lingga dan Yoni peninggalan budaya Hindu.

Situs Panembahan
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, di tengah kebun penduduk, punden berundak tiga dengan tumpukan kubur batu, dan menhir.

Situs Tebet Madas Mayung
Tempat Wisata Banyumas di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari jaman prasejarah.

Situs Watu Gathel »
Di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturraden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot untuk bersuci.

Situs Watu Kentheng Sambirata
Dusun Ragung, Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, di tengah permukiman penduduk, punden berundak dengan watu lumpang, dan batur tatanan batu.

Situs Watu Keser
Dusun Keser, Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Selatan makam Desa Notog di pekarangan kebun M. Dorum, punden berundak peninggalan megalitik.

Situs Watu Lumpang
Dusun Wanasari, Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, batu peninggalan megalitik di perbukitan hutan milik Perhutani, konon keinginan akan terkabul jika berhasil mengangkat batu lumpang.

Stasiun Purwokerto
Jl. Stasiun, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, stasiun kereta api terbesar di jalur selatan Jawa Tengah dibangun tahun 1922 dengan dibukanya jalur rel kereta api Kroya – Cirebon.

Sungai Serayu »
Notog, Patikraja, dan banyak tempat lainnya yang di lewati sungai besar legendaris ini.

Taman Andhang Pangreanan
Jalan Gerilya Purwokerto, di area bekas terminal lama diresmikan pada 13 Maret 2011 sebagai tempat rekreasi, olahraga, panggung pementasan, kuliner, dan suvenir.

Telaga Sunyi »
Berada 3,5 km di sebelah timur Baturraden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dijumpai aneka kupu-kupu dan capung.

Terowongan Notog
Desa Notog, Kecamatan Patikraja, dengan panjang 260 m, dibangun oleh Perusahaan Kereta Api SS (Staats Spoorwegen) pada 1915 untuk mendukung jalur kereta api Cirebon – Kroya. Di atas terowongan terdapat makam dari para pekerja pembangunan terowongan Notog.

Watu Petilasan mBah Sani Taryan
Kampus 7 Poltekkes di Jln Baturraden Km 12 Purwokerto, batu besar peninggalan mBah Sani Taryan yang memberi Ajaran ‘Laku Pitu’

Watu Sinom
Di dalam kebun di belakang SMP Negeri 2 Kedungbanteng, berupa sebuah batu sangat besar, yang konon merupakan tempat bertemu Raden Kamandaka dengan Raden Banyak Ngampar, adiknya.

Silahkan tinggalkan jejak jika masih ada Tempat Wisata di Banyumas yang terlewatkan.

Share this :

Previous
Next Post »

1 komentar

close
close