--> Yang Muda Yang Mengeruk Uang Negara | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Monday, 28 October 2013

Yang Muda Yang Mengeruk Uang Negara

| Monday, 28 October 2013
Dalam kurun 10 tahun terakhir ini gejala kejahatan publik yang menjalarnya paling cepat adalah korupsi. Kejahatan itu bahkan sudah menggerogoti kaum muda dan jumlahnya kian bertambah. Namun pemerintah menganggapnya hal yang biasa, tak ada kondisi darurat. Sebut saja mereka yang juga terseret kasus korupsi yang ditangani KPK, seperti Gayus Tambunan, Dhana Widyatmika, Tommy Hindratno, Angelina Sondakh, Muhammad Nazaruddin, Wa Ode Nurhayati, Fadh A Rafiq, Anas Urbaningrum, Dandy Prasetya dan yang lainnya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai gejala korupsi pada kaum muda ini seperti adanya regenerasi koruptor. Bahkan, menurut Busro, absennya rasa malu mencuri uang negara ini semakin menguat. "Korupsi itu beranak pinak dan pasti ada regenerasinya. Para koruptor itu optimistis dan serakahnya luar biasa. Mereka juga selalu bersinergis dan melakukan korupsi dengan khusyuk," kata Busyro dalam acara di Depok pada Mei lalu.

Selain itu, menurut Busro, meski statusnya sudah tersangka, tak juga mengendor, malah makin menunjukkan optimisme. Lebih-lebih yang tertangkap adalah kalangan muda dari politisi yang di pemerintahan. Akan selalu terdengar, belaan 'dia tidak sendiri, dia hanya apes saja' dan anehnya hal itu dianggap sebagai bukan rahasia umum, bukan dianggap sebagai perbuatan yang membahayakan negara. Belum lagi hukuman saat di pengadilan yang tidak sebanding dengan tindakannya. Bahkan dana dari hasil kejahatannya masih bisa digunakan sebagai modal hidup mewah usai ditahan.

"Mari hadapi dengan kepala tegak. Koruptor saja optimistis, kenapa kita tidak," ujar Busro saat itu. Jelang hari Sumpah Pemuda tahun ini, merdeka.com akan mereview kasus-kasus korupsi yang dilakukan dari kalangan muda. Lengkap dengan kenapa nyali untuk bertindak korup tak mengendor hingga ditangkap.

Ini bukan bermaksud memaklumi pelaku korupsi dari kalangan tua, namun menjadi tekanan penting adalah dari kaum muda. Penekanan ini penting karena generasi muda identik dengan generasi penerus estafet cita-cita berbangsa. Namun, meski sudah banyak kalangan muda yang sudah jadi tersangka korupsi, pemerintah tak menganggapnya sebagai hal yang bersifat darurat. Dianggap biasa saja, meski sekelas mantan menteri yang mengurusi pemuda dan mantan ketua umum partai sudah tersangka. Biarlah penyebutan nama Bunda Putri yang dianggap darurat.
Sumber: merdeka.com

Related Posts

No comments:

Post a Comment