Para Sales Promotion Girl (SPG) ternyata banyak yang mengincar posisi
sebagai umbrella girl (UG). Hal ini disebabkan oleh beban pekerjaan yang
tidak terlalu tinggi. Selain itu, UG juga menawarkan pendapatan yang
lebih menggiurkan. "Untuk UG, bayarannya itu lebih tinggi
dibanding SPG. Banyak juga SPG yang memilih jadi UG karena bayarannya
tinggi. Selain itu, kerjanya juga terbilang cepat. Pertama, memayungi
pembalap, terus menunggu balapan selesai, baru memayungi lagi," ujar
pemilik FP Agensi, Firnas Prawira kepada merdeka.com,
Menurut
Firnas, bayaran terhadap UG relatif lebih besar ketimbang bayaran yang
diterima seorang SPG. "Para UG juga berada di peringkat satu. Bayarannya
bisa di atas Rp 600 ribu, disesuaikan dengan event," katanya. "Saya
pernah waktu ada event di Sentul, bayaran UG sampai Rp 1,5 juta,"
sambungnya. Namun demikian, tidak semua SPG tertarik dengan
posisi UG. Ada juga sebagian SPG yang menolak tawaran menjadi UG.
Alasannya bermacam-macam. Hal ini dituturkan oleh salah seorang SPG,
Dilla Iskandar.
Dilla mengaku telah dua kali menjadi UG. Tetapi,
Dilla memilih untuk tidak melanjutkan profesi itu. "Saya tidak suka
menjadi UG. Kulit saya jadi belang," ujar Dilla menuturkan
pengalamannya. Lebih lanjut, Dilla menyatakan lebih menyukai
profesi sebagai SPG. Bahkan, posisi Dilla sekarang menjadi usher, yang
posisinya sedikit lebih tinggi di kalangan SPG.
"Usher itu satu
tingkat di atas SPG. Bayarannya sedikit lebih tinggi dibandingkan SPG,
tetapi beban kerjanya lebih rendah," terang Dilla. Sementara itu,
pembalap nasional, Muhammad Fadli, melihat kehadiran para UG sebatas
untuk menghidupkan suasana. Dia juga menilai UG di tanah air tidak
seseksi UG di luar negeri.
"Kalau balapan kita tegang terus
karena berpacu dengan lawan. Kalau ada umbrella girl hanya saya rasa sih
perlu dan sah-sah saja," katanya sambil tersenyum.
Sumber: merdeka.com
Tuesday, 29 October 2013
SPG incar posisi umbrella girl karena bayarannya besar
Eko Sutrisno | Tuesday, 29 October 2013
No comments:
Post a Comment