EkoDoc- Tempe kini menjadi komoditi pasar yang langka. Hal ini disebabkan karena
banyak pedagang yang memilih berhenti produksi sebab harga kacang
kedelai terus meroket. Tetapi, 3 mahasiswa Fakultas Matematika Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Gama Setyoningsih,
Maisel Priskila dan Dwi Irawati menggunakan biji kluwih sebagai bahan
dasar pembuatan tempe. Kluwih merupakan buah dengan kulit keras. Sepintas mirip dengan buah sukun atau nangka.
Gama
mengatakan masyarakat belum memanfaatkan biji kluwih sebagai salah satu
produk pangan atau non-pangan. Hal ini terjadi karena belum adanya
wawasan mengenai kandungan dari biji kluwih. "Karakter biji
kluwih memiliki kadar air, abu, protein, lemak, serat, karbohidrat,
pati, fenol serta sifat fisikokimia dan fungsionalpati dari biji
tersebut," jelas Gama kepada merdeka.com, Selasa (10/9).
Biji
kluwih yang mengandung karbohidrat sebesar 64,965 persen membuatnya
berpotensi sebagai salah satu sumber karbohidrat. Kandungan serat pada
biji kluwih juga dapat memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh. Dengan
8,196 persen ditambah 0,003 persen dapat mengurangi kadar kolesterol
serum.
"Berdasar komposisi kimia di atas, dapat dikatakan biji
kluwih memiliki keseimbangan nutrisi yang meliputi karbohidrat, lemak,
protein dan mineral yang baik tetapi juga mengandung senyawa fenol yang
mengakibatkan pencoklatan enzimatis," lanjutnya. Proses dalam
membuat tempe dengan biji kluwih ini terbilang rumit. Karena dalam
proses fermentasi memerlukan waktu sekitar 36 jam. Sedangkan untuk tempe
biasa hanya diperlukan waktu sekitar 20 jam.
"Berdasarkan uji
laboratorium keunggulan tempe biji kluwih dibandingkan tempe kedelai
antara lain kandungan abu dan karbohidratnya lebih tinggi daripada tempe
kedelai," tandasnya.
Sumber: merdeka.com
Tuesday, 10 September 2013
Mahasiswa UNY Bikin Tempe Bergizi dari Biji Kluwih
Eko Sutrisno | Tuesday, 10 September 2013
No comments:
Post a Comment