WASHINGTON - Burung Sage Grouse
(Centrocercus urophasianus) merupakan unggas paling langka yang ada di
dunia. Berhabitat asli di wilayah Amerika, menurut peneliti burung ini
hanya berjumlah 5.000 di alam liar.
Burung yang ditemukan 13
tahun lalu ini tampaknya akan punah bila tidak diperhatikan oleh para
ahli konservasi hewan. Dalam kurun waktu lebih kurang satu dekade ini,
populasinya kian menurun.
"Dalam sudut pandang saya, Gunnison
Sage Grouse merupakan spesies burung yang berada dalam bahaya di semua
wilayah Amerika Utara," ujar John Fitzpatrick dari Cornell Lab of
Ornithology, seperti dikutip Discovery, Minggu (17/3/2013).
Burung
ini memiliki perilaku unik ketika hendak kawin. Pada saat memasuki
musim kawin, burung pejantan Sage Grouse akan mengibaskan ekor runcing
dan membuat suara tertentu serta mengembungkan kantung udara kuning pada
bagian dada mereka.
Fitzpatrick beserta rekannya kini
memfokuskan perhatian pada kelangsungan hidup burung langka tersebut.
Hewan yang bakal ditetapkan sebagai burung spesies hampir punah atau
Endangered Species Act ini hanya tinggal di bagian timur Utah dan
Colorado, Amerika Serikat.
"Gunnison Sage-Grouse kini dalam
bahaya dari runtuhnya populasi lokal, di mana apabila ini terjadi, maka
menghasilkan kepunahan pada spesies," jelas Fitzpatrick. Ia mengatakan,
semua pihak mulai dari badan publik dan pemilik tanah swasta harus dapat
membantu menstabilkan populasi burung melalui rencana konsevasi serta
edukasi komunitas.
Wikipedia menerangkan, Sage Grouse merupakan
hewan yang berhabitat lokal permanen (hanya ada di wilayah Amerika
Serikat). Namun, burung ini bergerak pada jarak pendek ke dataran yang
lebih rendah apabila masuk musim dingin.
Burung ini mencari makan
di darat dengan memakan serangga dan beberapa jenis tanaman. Sage
Grouse tidak dapat mencerna biji-bijian keras seperti burung belibis
lainnya. Hewan ini bersarang di tanah, tepatnya di bawah semak atau
rumput.
Sumber: Okezone
No comments:
Post a Comment