Mengungkap ritual mistis penggandaan uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi

17.33.00
Tersangka pembunuhan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi memiliki segudang modus dalam kasus penggandaan uang. Praktik tersebut dikemasnya dalam ritual mistis. Pertama adalah air yang dianggap sakti. Bagi Taat Pribadi, air ini untuk mendapatkan uang berlimpah tiada habisnya. "Dari pemeriksaannya, tersangka itu sering memberikan air yang kata dia (Taat Pribadi) itu mempunyai kesaktian dan berkaromah," kata Kasubdit I Kamneg Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim kemarin.

Padahal pada kenyataannya air yang diberikan tidak mempunyai kesaktian apa-apa. Namun, tersangka di depan pengikutnya berdalih kalau airnya itu mampu mendatangkan rejeki.

Karena, menurut pengakuan tersangka, airnya itu didapat secara gaib dengan melakukan ritual khusus. Untuk mendapatkannya, Taat Pribadi minta pengikutnya untuk mengeluarkan mahar.

"Air itu diberikan setiap pengajian istigasah. Padahal air itu seperti air pada umumnya tidak ada kesaktian apapun," jelas dia.

Yang kedua adalah bolpoin sakti yang bisa menguasai tujuh bahasa. Kepada para pengikutnya, Taat mengaku memiliki bolpoin tersebut. Namun saat dicoba oleh polisi, hasilnya berbanding dengan bualan Taat.

"Waktu dicoba sama penyidik. Bolpoin sakti itu, ternyata pengikutnya itu tidak bisa. Ketika saya coba menggunakan asing tidak bisa apa-apa," tutur perwira dua melati di pundak tersebut.

Ketiga adalah peti ajaib tempat khusus menyimpan emas atau uang. Taat mendoktrin bahwa di dari dalam peti tersebut berisi emas yang tidak pernah habis.

"Untuk kotak ajaib katanya kalau emas diambil tidak ada habisnya, waktu dicoba ternyata iya tidak benar semuanya. Begitu, pengikutnya kok percaya dengan ucapan tersangka," terangnya.

Dan yang keempat adalah jin ifrit peliharaan Taat Pribadi. Diyakini bahwa makhluk halus tersebut yang membantunya menggandakan uang. Namun saat diminta mempraktikkan di hadapan penyidik, Taat berkilah dan beralasan kekuatannya lemah serta jin telah kabur.

"Katanya dia (Taat), jinnya itu kabur atau hilang karena terkena gas air mata, saat proses penangkapan dan penggerebekan," terang Cecep.

Polisi pun mengimbau agar masyarakat tak teperdaya modus penggandaan uang berkedok agama seperti kasus Taat Pribadi. "Jadi kalau ada orang yang bisa melipatgandakan uang dan dalam waktu yang singkat itu bohong," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto.

Share this :

Previous
Next Post »

2 komentar

close
close