Di tengah memanasnya isu rasisme, Marvel dan Disney mengaku tengah
bergerilya menggaet kreator lokal dari banyak negara dan wilayah untuk
membuat superhero baru demi menambah keanekaragaman dalam
Marvel Cinematic Universe. Bukan tak mungkin di masa depan Marvel juga
bakal menciptakan superhero asal Indonesia. Apalagi, Wakil Presiden Marvel of Asia Brand Management and
Development CB Cebulsky telah mengatakan, Indonesia adalah tambang
kreator yang kreatif dan berbakat bagi Marvel. "Kami telah mencoba
membuat konten lokal bersama kreator lokal. Di Korea kami punya kreator
yang membuat pahlawan baru Marvel yang disebut White Fox. Jadi melangkah
dari situ kami akan melakukannya di negara lain di Asia," tukas
Cebulsky kepada CNN Indonesia.
Dia melanjutkan, "Kami mencari kreator China untuk membuat pahlawan Marvel dari China. Kami mencari kreator Singapura untuk membuat pahlawan di sana. Sama seperti di Jepang atau Malaysia atau Filipina." Di antara banyaknya negara Asia, Cebulsky menyebutkan bahwa Indonesia merupakan tambangnya kreativitas.
"Secara kreativitas, Indonesia dan Filipina adalah tambang emas bagi kami. Kami merekrut begitu banyak seniman baru dari dua negara itu yang benar-benar kami beri perhatian. Tapi pekerjaan saya bukan sekedar mencari cara termudah mendapatkan bintang, melainkan menemukan talenta yang biasanya tidak terekspos," ungkapnya. Selain itu, imbuhnya, Marvel juga ingin menemukan kreator yang lebih cocok dengan gaya Marvel. Rencana lokalisasi Marvel ini ditujukan untuk meredam protes penonton akan isu rasisme yang tengah menguncang Hollywood. Belum lama ini, Paramount dikritik karena menggunakan aktris berkulit putih Scarlett Johansson untuk memerankan karakter dari ras Asia dalam film live action Ghost in the Shell.
Marvel dan Disney juga dihantam masalah serupa setelah merilis trailer perdana Doctor Strange. Mereka menggunakan aktris Inggris Tilda Swinton untuk memerankan Ancient One, mentor Doctor Strange. Banyak orang menilai latar belakang Swinton tidak cocok untuk memerankan Ancient One.
Dia melanjutkan, "Kami mencari kreator China untuk membuat pahlawan Marvel dari China. Kami mencari kreator Singapura untuk membuat pahlawan di sana. Sama seperti di Jepang atau Malaysia atau Filipina." Di antara banyaknya negara Asia, Cebulsky menyebutkan bahwa Indonesia merupakan tambangnya kreativitas.
"Secara kreativitas, Indonesia dan Filipina adalah tambang emas bagi kami. Kami merekrut begitu banyak seniman baru dari dua negara itu yang benar-benar kami beri perhatian. Tapi pekerjaan saya bukan sekedar mencari cara termudah mendapatkan bintang, melainkan menemukan talenta yang biasanya tidak terekspos," ungkapnya. Selain itu, imbuhnya, Marvel juga ingin menemukan kreator yang lebih cocok dengan gaya Marvel. Rencana lokalisasi Marvel ini ditujukan untuk meredam protes penonton akan isu rasisme yang tengah menguncang Hollywood. Belum lama ini, Paramount dikritik karena menggunakan aktris berkulit putih Scarlett Johansson untuk memerankan karakter dari ras Asia dalam film live action Ghost in the Shell.
Marvel dan Disney juga dihantam masalah serupa setelah merilis trailer perdana Doctor Strange. Mereka menggunakan aktris Inggris Tilda Swinton untuk memerankan Ancient One, mentor Doctor Strange. Banyak orang menilai latar belakang Swinton tidak cocok untuk memerankan Ancient One.
No comments:
Post a Comment