--> Curug Putri Sirampog: ‘Tempat Mandi Bidadari’ yang Perlu Sentuhan | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Friday, 30 January 2015

Curug Putri Sirampog: ‘Tempat Mandi Bidadari’ yang Perlu Sentuhan

| Friday, 30 January 2015
Brebes bagian selatan (Bumiayu dan sekitarnya) memiliki potensi alam yang sangat bagus yang dapat dijadikan objek wisata alam. Namun karena kurangnya perhatian pemerintah maupun masyarakat, pengembangan potensi obyek wisata alam itu banyak yang kurang optimal. Salah satunya adalah Curug Putri, yang terletak di Dukuh Padanama, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah. Menurut cerita yang berkembang di daerah itu, yang diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi, nama Curug Putri disematkan pada air terjun yang berair jernih itu, karena curug itu merupakan tempat mandinya para bidadari dari kayangan. Turunnya bidadari ditandai dengan adanya “kuwung” (biasa juga disebut ngengkuwung) yang berarti pelangi. Konon, kuwung itu merupakan “tangga” yang menghubungan bumi dengan kayangan.


Sebelumnya Curug Putri memiliki dua pancuran air yang juga sering disebut Curug Kembar. Namun seiring kondisi alam, debit air semakin mengecil sehingga saat ini hanya menyisakan satu air terjun. Curug Putri memiliki ketinggian lebih kurang 35 meter dan dihiasi dengan tebing batu yang sisi-sisinya membentuk ukiran alami. Airnya  masih jernih. Pemandangan alam di sekitar curug pun sangat menyegarkan mata para wisatawan. 



jernihnya air terjun Curug Putri
Selain pesonanya yang indah, Curug Putri juga merupakan wisata alam yang murah meriah. Setiap wisatawan yang datang ke Curug Putri hanya akan dipungut biaya parkir saja. Tidak perlu bayar tiket masuk. Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat menyebabkan keadaan lokasi masih sangat natural, belum terlihat adanya obyek wisata lain disekeliling Curug Putri ini, selain kolam renang yang dibangun oleh investor swasta. Kurangnya perhatian pada curug ini juga terlihat pada akses jalan ke lokasi ini yang sedikit sulit.  Selain belum diaspal, kendaraan yang dibawa hanya dapat sampai di pertengahan Dukuh Padanama. Sisanya harus ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan jalan setapak sejauh 500 meter. Medan perjalanan juga cukup berat, karena harus melalui tebing cukup terjal. Kalau sudah ada sentuhan pemerintah, mungkin kesulitan menuju ‘tempat mandi bidadari’ itu akan teratasi.

Pematang sawah yang harus dilalui (foto: Ibnu Arkhan @inoekhan)


Pematang sawah yang harus dilalui (foto: Ibnu Arkhan @inoekhan)

Bagaimana kita dapat sampai di Curug Putri? Rute mana yang harus ditempuh? Perjalanan ke Curug Putri dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pertigaan Kaligadung (setelah SPBU Kalisalak kalau dari utara) ke arah timur (jalan ke Desa Benda) di ruas jalan utama Tegal-Purwokerto. Sesampainya di Desa Mendala, perjalanan dilanjutkan menuju Dukuh Padanama. 

Bagi yang menggunakan kendaraan umum, jika dari arah Purwokerto ke Tegal turun di pertigaan Kaligadung atau di SPBU Sakalibel, Bumiayu. Sebaiknya bertanya kepada tukang ojek atau petugas SPBU, rute arah menuju Curug Putri, Mendala, Sirampog. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, akan sampai di perempatan Sirampog. Selanjutnya dari perempatan ini ambil arah ke utara ke Dukuh Padanama. Disitu, warga sekitar akan dengan senang hati memberi petunjuk lokasi Curug Putri. Bagi yang suka perjalanan dengan sedikit tantangan, Curug Putri layak dicoba untuk dikunjungi.

Related Posts

No comments:

Post a Comment