Sebelumnya Curug Putri memiliki dua pancuran air yang juga sering disebut Curug Kembar. Namun seiring kondisi alam, debit air semakin mengecil sehingga saat ini hanya menyisakan satu air terjun. Curug Putri memiliki ketinggian lebih kurang 35 meter dan dihiasi dengan tebing batu yang sisi-sisinya membentuk ukiran alami. Airnya masih jernih. Pemandangan alam di sekitar curug pun sangat menyegarkan mata para wisatawan.
Selain pesonanya yang indah, Curug Putri juga merupakan wisata alam yang murah meriah. Setiap wisatawan yang datang ke Curug Putri hanya akan dipungut biaya parkir saja. Tidak perlu bayar tiket masuk. Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat menyebabkan keadaan lokasi masih sangat natural, belum terlihat adanya obyek wisata lain disekeliling Curug Putri ini, selain kolam renang yang dibangun oleh investor swasta. Kurangnya perhatian pada curug ini juga terlihat pada akses jalan ke lokasi ini yang sedikit sulit. Selain belum diaspal, kendaraan yang dibawa hanya dapat sampai di pertengahan Dukuh Padanama. Sisanya harus ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan jalan setapak sejauh 500 meter. Medan perjalanan juga cukup berat, karena harus melalui tebing cukup terjal. Kalau sudah ada sentuhan pemerintah, mungkin kesulitan menuju ‘tempat mandi bidadari’ itu akan teratasi.
Pematang sawah yang harus dilalui (foto: Ibnu Arkhan @inoekhan)
Bagi yang menggunakan kendaraan umum, jika dari arah Purwokerto ke Tegal turun di pertigaan Kaligadung atau di SPBU Sakalibel, Bumiayu. Sebaiknya bertanya kepada tukang ojek atau petugas SPBU, rute arah menuju Curug Putri, Mendala, Sirampog. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, akan sampai di perempatan Sirampog. Selanjutnya dari perempatan ini ambil arah ke utara ke Dukuh Padanama. Disitu, warga sekitar akan dengan senang hati memberi petunjuk lokasi Curug Putri. Bagi yang suka perjalanan dengan sedikit tantangan, Curug Putri layak dicoba untuk dikunjungi.
No comments:
Post a Comment