Pencarian para korban bencana tanah longsor di Banjarnegara masih terus
dilakukan. Hingga Selasa pagi ini, tercatat korban tewas menjadi 56
orang, dan 52 orang masih belum dapat ditemukan. "Hingga Selasa
pukul 07.15 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, dimana 38
laki-laki dan 18 perempuan. Dari kelompok usia, 10 adalah anak-anak dan
46 orang dewasa. Sebanyak 6 jenazah belum dapat diidentifikasi. 52 orang
masih belum ditemukan hingga saat ini," kata Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran persnya,
Selasa (16/12).
Menurut Sutopo, dari 17 jenazah korban yang
ditemukan kemarin pada Senin (15/12/2014), 4 jenazah ditemukan di dekat
jalan raya Banjarnegara-Pekalongan yang tertimbun longsor. Sedangkan
yang lainnya ditemukan di sektor II atau di bagian bawah tempat 35 rumah
yang tertimbun longsor.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah
memerintahkan Dandim Banjarnegara untuk mendata kembali warga di luar
Dusun Jemblung yang hilang untuk memastikan adanya korban yang berasal
dari luar Dusun Jemblung. Sebab berdasarkan informasi warga saat
bersamaan longsor ada kendaraan yang sedang melintas. Pendataan masih
terus dilakukan.
"Jumlah pengungsi hingga saat ini ada 1.145 jiwa
tersebar di 10 titik. Kementerian Sosial bersama BPBD dan relawan telah
mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan dasar pengungsi,"
ujarnya.
Sementara itu, Kementerian PU Pera sudah mengerahkan 15
alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor. Sekitar 300 meter
jalan tertimbun longsor hingga ketebalan 2-3 meter. Tim gabungan dari
Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD,
NGO, dunia usaha, relawan, dan masyarakat hingga saat ini bahu membahu
melakukan penanganan darurat.
Terkait bencana tanah longsor ini,
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo sudah menegaskan bahwa masa
tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara telah
ditetapkan sejak 8-21 Desember 2014. Artinya sebelum kejadian longsor di
Desa Jemblung pun, Pemda Banjarnegara sudah dalam masa darurat karena
ada kejadian longsor di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Pejawaran dan
Kecamatan Sigaluh.
"Dengan adanya longsor yang lebih besar di Desa Jemblung maka konsentrasi penangan darurat dialihkan di sini," imbuh Sutopo.
Sumber: merdeka.com
Tuesday, 16 December 2014
Korban Tanah Longsor Banjarnegara Jadi 56 Orang, 52 Masih Hilang
Eko Sutrisno | Tuesday, 16 December 2014
No comments:
Post a Comment