--> Cerita Rumah Putih yang Selamat Dari Longsor Hebat Banjarnegara | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Saturday, 20 December 2014

Cerita Rumah Putih yang Selamat Dari Longsor Hebat Banjarnegara

| Saturday, 20 December 2014
Sejak kali pertama longsor Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah, ramai kabar rumah putih yang tidak diterjang longsor dari Bukit Telaga Lele. Padahal sekeliling rumah itu luluh lantah diterjang longsor. Berbagai spekulasi pun berkembang hingga ada yang mengatakan rumah putih yang masih kokoh tegak berdiri tersebut adalah milik seorang ustaz.

"Itu bukan rumah ustaz mas, itu rumah Pak Mukheri yang tinggal bersama istri serta anak menantu dan cucunya," ujar Wali Setiawan (36), seorang tetangganya yang tinggal tak jauh dari rumah putih tersebut, saat ditemui di posko pengungsian dusun Alian Desa Ambal.

Wali mengemukakan, satu korban selamat yang tinggal di rumah tersebut adalah Chotimah (25) yang merupakan mantu Mukheri, sedangkan suami Chotimah, Juan (25) dan anaknya serta Mukheri dan istrinya tidak bisa diselamatkan. "Yang saya tahu di sana yang selamat ya Chotimah saja, dengan keponakannya Wawan Wahyuni yang saat itu sedang di tersebut," ucapnya.

Selain Wali, Ruwiyah (35) yang bertetanggaan dengan Chotimah mengemukakan, keseharian tetangganya bekerja di Pasar Karangkobar. "Sehari-harinya berdagang di pasar. Kami mengenal Chotimah adalah orang yang baik," ucapnya.

Saat dikonfirmasi tentang keberadaan ustaz yang disangka tinggal di rumah putih tersebut, Ruwiyah mengemukakan, justru rumah sang ustaz berada di bawah rumah tersebut. "Yang saya tahu kondisi rumahnya rusak berat dan kami tidak tahu keberadaannya," ucapnya.

Saksi hidup yang selamat dalam peristiwa tersebut, Wawan Wahyuni mengemukakan, saat longsor terjadi dirinya sedang berada di rumah sang kakek, Mukheri (70). Dia mengaku mengunjungi rumah kakeknya untuk membantu membereskan genting yang rusak. "Saat itu saya ke sana untuk memperbaiki atap. Biasanya bergantian dengan bapak yang sore hari baru datang," ucap Wawan yang kehilangan kaki palsu saat bencana tersebut terjadi.

Wawan sendiri berhasil menyelamatkan diri setelah berjuang selama sekitar sembilan jam saat berada di dalam lumpur dari Bukit Telaga Lele. "Saya ditolong relawan yang datang lewat tengah malam," ucapnya.

Sumber: merdeka.com

Related Posts

No comments:

Post a Comment