Para pemimpin muslim Inggris telah mengeluarkan sebuah fatwa mengutuk para jihadis asal negara itu. Fatwa
itu, yang diterbitkan oleh beberapa imam tertinggi di negara itu,
merupakan kecaman terkuat oleh komunitas muslim terhadap warga Inggris
yang bergabung dengan kelompok ekstremis Islam, seperti dilansir surat
kabar the Daily Mail, Ahad (31/8). Fatwa tersebut telah didukung
oleh ulama Islam senior termasuk Sheikh Qamaruzzaman Azmi dari Misi
Islam Dunia dan Sheikh Muhammad Shahid Raza dari Dewan Hukum Syariah
Islam Inggris.
Enam ulama senior telah mendukung fatwa tersebut,
dan menggambarkan warga Inggris yang bergabung dengan jaringan ISIS
sebagai 'bidah'.
Menurut koran the Sunday Times, fatwa itu
menyatakan umat Islam memiliki "kewajiban moral" untuk membantu mereka
yang dilanda perang Suriah dan Irak, tetapi mereka harus melakukannya
"tanpa mengkhianati masyarakat mereka sendiri".
Sheikh Raza mengatakan kepada the Sunday Times, "Banyak ulama dari berbagai latar belakang teologis yang beragam mendukungnya".
"Saya
berharap anak-anak muda kita akan mendengarkan apa yang kita katakan
dalam pernyataan ini. Fatwa ini akan bekerja untuk menyediakan
lingkungan yang lebih baik untuk keselamatan dan keamanan," lanjut dia.
Sumber: merdeka.com
Sunday, 31 August 2014
Pemimpin Muslim Inggris Keluarkan Fatwa Kutuk Warga Gabung ISIS
Eko Sutrisno | Sunday, 31 August 2014
Related Posts
Ini Cara Bupati Banyumas "Paksa" Warganya Pakai Masker, dari Denda hingga Patroli Khusus Kampanye mengenakan masker selama pandemi corona terus dilakukan Bupati Banyumas Achmad Husein. Dirinya bahkan telah
Cara Menghapus Akun Threads Tanpa Kehilangan Akun InstagramAplikasi media sosial baru buatan Meta -- tengah booming saat ini. Kurang dari 24 jam sejak peluncurannya, aplikasi pes
Truecaller Segera Hadir di WhatsApp, Selamat Tinggal Panggilan SpamTruecaller akan segera mulai menyediakan layanan identifikasi penelepon melalui WhatsApp. Perlu dicatat juga bahwa fitu
Jokowi Minta Data Pasien Positif Corona, PDP, hingga Hasil Tes PCR Diumumkan Salah satu sebab penanganan corona di Indonesia dinilai lambat adalah soal keterbukaan informasi. Masyarakat tidak t
No comments:
Post a Comment