Seseorang yang berada di posisi puncak tak luput dari godaan. Jika tak
pandai-pandai menahan diri, bersiaplah masuk ke perangkap kehancuran. Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva, mengamini hal itu. Menurut Hamdan, banyak sekali pihak-pihak beperkara coba main mata untuk mempengaruhi putusan hakim.
"Selama menjadi hakim MK banyak," kata Hamdan saat berbincang santai dengan awak KLN Network di Gedung Mahkamah Konstitusi.
Triknya
pun beragam. Ada yang menjanjikan barang, ada juga yang uang tunai.
Tapi Hamdan pribadi, mengaku tak pernah dilobi seseorang untuk disuap.
"Kalau suap tidak ada. Tidak ada yang menjanjikan saya," tambahnya.
Biasanya,
nilai yang mereka tawarkan cukup fantastis. Kalau tak tahan-tahan diri,
lanjut Hamdan, hakim-hakim di MK akan kaya raya.
"Ya banyaklah. Kalau mau menerima suap di sini, hidup mewahlah," kelakarnya.
Lantas bagaimana Hamdan membentengi dirinya dari berbagai godaan itu?
"Kalau
saya begini, jabatan itu kan suatu penghormatan bukan tempat cari uang.
Kalau mau cari uang ya jadi pengusaha saja. Bagi saya penghormatan dan
tanggung jawab. Kedua, kita menerima suap kan bisa tidak dilihat orang
di bumi tapi tuhan tidak buta. Saya jauh lebih takut itu daripada dengan
ketahuan orang," jelas pria asal Bima, NTB
ini.
Beruntung 8 hakim MK lainnya punya pola pikir yang sama dengan Hamdan. Terlepas dari kasus yang menjerat mantan Ketua MK, Akil Mochtar, Hamdan dan 8 hakim lainnya menyadari jabatan hanyalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
"Rata
sikap kita sama. Rata-rata sikap hakim di sini mampu menjaga diri.
Jabatan itu sebuah amanah. Kalau cari uang gampang, saya tinggal saja
jadi pengacara," ujarnya tegas.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 28 August 2014
Hamdan Zoelva: Kalau Mau Terima Suap di MK, Bisa Hidup Mewah
Eko Sutrisno | Thursday, 28 August 2014
Related Posts
Jenis Golongan Darah yang Paling Rentan jika Terinfeksi Virus Corona Beberapa kelompok orang lebih rentan tertular virus corona. Seperti mereka yang berusia lanjut, kaum pria, atau mere
Jokowi Minta Data Pasien Positif Corona, PDP, hingga Hasil Tes PCR Diumumkan Salah satu sebab penanganan corona di Indonesia dinilai lambat adalah soal keterbukaan informasi. Masyarakat tidak t
Kemenkes: Imun Vaksin Sinovac Turun usai 6 Bulan, Tapi Masih Beri PerlindunganJubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengakui imunogenisitas atau hasil kadar imun vak
Awas !! Hoaks Daftar Kartu Prakerja 2023 Lewat Rekening BCAInformasi bohong atau hoaks mengenai pendaftaran program Kartu Prakerja kembali beredar di kalangan masyarakat. Salah s
No comments:
Post a Comment