Penutupan Dolly Bisa Tingkatkan Kasus Pemerkosaan ?
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, telah mendeklarasikan
penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak. Namun ada dampak buruk dari
penutupan tersebut. Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Risalwan, menuturkan, salah satu
dampak yang dikhawatirkan adalah pindahnya para PSK Dolly dan Jarak ke
daerah lain di Jawa Timur bahkan provinsi lain.
“Supply diputus, tapi demand tetap ada, hidung belang
tetap ada. Seharusnya tetap disiapkan lokalisasi daripada nantinya angka
pemerkosaan tinggi, angka pelaku pedofilia tinggi,” kata Risalwan saat
berbincang dengan Okezone, Kamis 19 uni 2014 malam. Ia menjelaskan, menyebarnya para PSK tersebut berarti semakin mendekatkan mereka dengan masyarakat. “Prostitusi akan menyebar. Kalau tadinya hanya di Dolly, jangan-jangan
sekarang ada di lokasi lain dan akhirnya dekat dengan anak-anak kita,”
ujarnya. Pemkot Surabaya, lanjut dia, seharusnya memahami bahwa lokalisasi Dolly sudah menjadi bagian dari sistem sosial yang diresidu. “Kita tak bisa menutup mata. Saya lebih memilih mencegah pemerkosaan
dengan menyediakan lokalisasi dan dikontrol ketimbang prostitusi
berserakan dimana-mana, pemerkosaan dan pedofilia meningkat,” tukasnya
No comments:
Post a Comment