Capres Joko Widodo (Jokowi) pagi tadi memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengklarifikasi dugaan mencuri start kampanye saat pengambilan nomor urut Pilpres 2014 Minggu 1 Juni lalu. Kesempatan itu juga dimanfaatkan Jokowi untuk menagih penyelenggara pemilu soal dua aduan pihaknya, yakni tabloid 'Obor Rakyat' dan tindakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Jakarta Pusat. "Agar kampanye-kampanye hitam itu betul-betul meresahkan masyarakat. Mengenai Obor Rakyat, betul-betul harus dicari. Itu hal yang sangat penting," tegas Jokowi di Gedung Bawaslu, Jakarta, Sabtu (7/6). Selain itu, mengenai dugaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mengarahkan warga memilih pasangan Prabowo-Hatta, Jokowi meminta Bawaslu memerhatikan hal tersebut.
"Mengenai Babinsa tadi juga sudah meminta agar lebih diberikan prioritas agar kita melindungi hak politik masyarakat," ujar Jokowi. Sementara itu, Tim Hukum Jokowi-JK, Alexander Lay, menyatakan Panglima TNI akan diklarifikasi soal Babinsa pada Senin lusa. Hal ini berdasarkan keterangan Bawaslu kepada pihaknya. Soal 'Obor Rakyat', Bawaslu menyatakan kesulitan menghubungi terlapor karena kantor sekretariat tabloid itu tak terlacak. "Kami sudah berusaha mencari tapi kesulitan mencari tempatnya. Kami sudah coba keliling-keliling," kata anggota Bawaslu Nasrullah di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (6/6)..
Sebelumnya, Pimpinan Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiardi Budiono dilaporkan tim hukum Jokowi - JK ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran Pemilu. Dia diduga melakukan penistaan sesuai Pasal 41 UU No. 42 tahun 2008 terhadap pasangan Jokowi - JK.
Tabloid bernama 'Obor Rakyat' memberitakan tentang Jokowi dan partai yang mengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait hal-hal yang bernuansa SARA. Antara lain 'Jokowi Capres Boneka', '184 Caleg Non-Muslim PDI-P untuk kursi DPR RI', 'Capres Boneka Suka Ingkar Janji' dan 'Disandera Cukong dan Misionaris'.
Ada juga berita yang berjudul 'Dari Solo sampai Jakarta De-Islamisasi ala Jokowi", serta berita tentang 'Cukong-cukong di Belakang Jokowi'. Semua jenis berita yang disajikan tabloid 'Obor Rakyat' yang mencantumkan alamat redaksi di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur, merupakan sisi negatif capres Jokowi
Sumber: merdeka.com
Saturday, 7 June 2014
Dipanggil Bawaslu, Jokowi Tagih Soal 'Obor Rakyat' Dan Babinsa
Eko Sutrisno | Saturday, 7 June 2014
No comments:
Post a Comment