Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Sulawesi Selatan
(Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menandatangani nota kesepahaman (Memorandum
of Understanding/MoU). Kerja sama ini untuk membeli hasil-hasil
pertanian Sulsel untuk dipasarkan di Jakarta. Syahrul mengatakan,
sebagai permulaan dan tanda jadi akan mengirimkan daging sapi, ikan dan
beras ke Jakarta. Dimana nilai untuk pengiriman pertamanya, mencapai
miliaran rupiah. Bahkan, Syahrul bersedia membiarkan Jokowi berhutang
kepadanya. "Ini hari kita lepas secara simbolik tiga kontainer
ikan dan satu kapal daging sapi ke Jakarta. Uangnya sekian miliar
rupiah. Kalau Jakarta tak punya uang, saya utangi dulu. Tak apa, asal
tak dikorupsi saja," katanya di sela penandatanganan MoU di Pelabuhan
Makassar, Minggu (11/5).
Dia menambahkan, perjanjian itu sangat
berarti bagi kepentingan kedua daerah itu. Bahkan, Syahrul menegaskan,
siap mengirim berapapun permintaan dari Jokowi. "Jakarta mau beli
ikan dan daging berapapun, saya siapkan. Bapak Jokowi siapkan saja
pembeli dan yang makan dagingnya," kata Syahrul. Sementara itu
Jokowi menjelaskan, sebetulnya rencana MoU itu sudah digagas sejak tiga
bulan lalu, namun tak kunjung berjalan. Dua minggu lalu, dia mencoba
mengontak lagi agar rencana kerja sama itu diimplementasikan, namun tak
kunjung berhasil. "Tadi malam ketemu lagi dengan kakak saya
Syahrul Yasin Limpo. Saya bilang, sudah pokoknya besok kita MoU,
langsung kirim tujuh kontainer beras. Eh pagi ini ditambah ikan sama
daging," kata Jokowi.
Dia melanjutkan, Jakarta menyediakan pasar
yang besar untuk produk pangan. Perbulan, kebutuhan beras per hari 2.700
ton dan daging 150 ton. Kondisi terakhir, stok beras Jakarta tinggal
sedikit. "Saya takut nanti kalau tak masuk dari Makassar,
keduluan produk impor. Saya tak mau diimpor. Saya dengar Sumsel punya
banyak stok. Maka MoU, langsung kirim. Malah diberi bonus bayarnya
belakangan," kata Jokowi.
"Ini langsung akan kami salurkan ke
BUMD. Daging dan ikan di PD Pasar Jaya. Semoga ini jadi awal, dan
setelah ini terus menerus dapat pasokan dari Sulawesi Selatan." Jokowi
mengatakan, MoU itu adalah wujud kerja sama Sister City yang tak perlu
dilakukan antarkota antarnegara, seperti selama ini banyak dipraktikkan. "Tak usah antarkota dengan negara lain, lebih baik antarkota, antarkabupaten, dan antarprovinsi di Indonesia," ujar Jokowi.
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment