Memakan bayi tikus yang masih berwarna merah, memang hal tak lazim bagi
kebanyakan orang. Namun bagi segelintir orang mengonsumsi bayi tikus
atau yang disebut cindil adalah sebuah tradisi. Bahkan menjadi ritual
yakni 'nguntal cindil'. Di Lamongan Jawa Timur maupun daerah
lainnya, ritual 'nguntal cindil' diyakini punya khasiat menambah
kebugaran tubuh. Ya, 'nguntal cindil' atau menelan bayi tikus yang masih
merah dan belum bisa membuka mata konon bisa menjadi obat kuat. Ritual
ini sangat tak lazim karena tidak banyak orang yang mau melakukannya. Ritual
aneh dan menjijikkan ini, diyakini sangat berkhasiat apabila bayi tikus
warna merah itu masih hidup. Orang yang percaya akan hal ini, biasanya
mencari induk tikus yang baru saja
melahirkan anaknya. Setelah melihat
cindil-cindil yang baru lahir, lalu ditaruh di telapak tangan dan satu
per satu dimasukkan ke dalam mulut tanpa mengunyahnya, layaknya menelan
butiran obat. glek.. Agar bayi tikus bisa masuk seluruhnya ke dalam
perut, orang cukup memberikan sedikit dorongan dengan minum segelas air
putih.
Sampai sekarang, belum ada yang bisa memastikan apakah
menelan cindil bisa menambah stamina. Tapi bagi para 'penguntal cindil'
yang biasanya bekerja sebagai kuli angkut maupun bongkar muat di
pasar-pasar tradisional percaya bahwa cindil bisa menambah stamina
fisiknya. Para kuli angkut dan buruh bongkar muat yang dalam
bahasa Jawa biasa disebut kuli panggul ini, sejak lama gemar makan
cindil di sela-sela kesibukannya. Terlepas ada pengaruhnya atau tidak,
nyatanya orang yang habis makan cindil berubah seperti orang yang punya
stamina lebih. Kekuatannya lebih prima dibanding manusia normal.
Misalnya,
kalau semula hanya mampu mengangkut beberapa kilogram beras tapi
setelah makan cindil kuli panggul bisa menggendong karung beras sampai 1
kuintal di punggung dan membawanya naik turun pasar. Kekuatan fisik
kuli panggul yang habis makan cindil ini, bisa dibilang di luar nalar
manusia. Padahal, secara logika seorang kuli panggul mendapatkan
penghasilan harian sekitar Rp 60 ribu-Rp 100 ribu. Ini artinya mereka
dengan mudah membeli minuman berenergi tanpa bersusah payah mencari dan
memakan cindil setiap hari. Terlepas dari baik buruknya ritual tersebut,
kuli panggul memang butuh fisik yang prima selama bekerja. Kalau
kondisinya tidak fit, seorang kuli panggul bisa kalah saingan dengan
temannya yang lebih kuat.
Sumber: merdeka.com
Saturday, 17 May 2014
Cerita Ritual 'Nguntal Cindil' Sebagai Obat Kuat Tradisional
Eko Sutrisno | Saturday, 17 May 2014
No comments:
Post a Comment