melahirkan anaknya. Setelah melihat cindil-cindil yang baru lahir, lalu ditaruh di telapak tangan dan satu per satu dimasukkan ke dalam mulut tanpa mengunyahnya, layaknya menelan butiran obat. glek.. Agar bayi tikus bisa masuk seluruhnya ke dalam perut, orang cukup memberikan sedikit dorongan dengan minum segelas air putih.
Sampai sekarang, belum ada yang bisa memastikan apakah menelan cindil bisa menambah stamina. Tapi bagi para 'penguntal cindil' yang biasanya bekerja sebagai kuli angkut maupun bongkar muat di pasar-pasar tradisional percaya bahwa cindil bisa menambah stamina fisiknya. Para kuli angkut dan buruh bongkar muat yang dalam bahasa Jawa biasa disebut kuli panggul ini, sejak lama gemar makan cindil di sela-sela kesibukannya. Terlepas ada pengaruhnya atau tidak, nyatanya orang yang habis makan cindil berubah seperti orang yang punya stamina lebih. Kekuatannya lebih prima dibanding manusia normal.
Misalnya, kalau semula hanya mampu mengangkut beberapa kilogram beras tapi setelah makan cindil kuli panggul bisa menggendong karung beras sampai 1 kuintal di punggung dan membawanya naik turun pasar. Kekuatan fisik kuli panggul yang habis makan cindil ini, bisa dibilang di luar nalar manusia. Padahal, secara logika seorang kuli panggul mendapatkan penghasilan harian sekitar Rp 60 ribu-Rp 100 ribu. Ini artinya mereka dengan mudah membeli minuman berenergi tanpa bersusah payah mencari dan memakan cindil setiap hari. Terlepas dari baik buruknya ritual tersebut, kuli panggul memang butuh fisik yang prima selama bekerja. Kalau kondisinya tidak fit, seorang kuli panggul bisa kalah saingan dengan temannya yang lebih kuat.
Sumber: merdeka.com