Tragis nian nasib DGW, guru SD asal Bondowoso, Jawa Timur,
ini. Dia mengaku galau karena penghasilannya sebagai guru di daerahnya
terlalu kecil, sebesar Rp 150 ribu per bulan. Gaji sebesar itu tak cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh sebab itu dia nekat mengadu nasib ke ibu kota sejak sebulan
lalu. Namun bukannya pekerjaan dia dapat. Di Jakarta DGW malah jadi
gelandangan hingga digaruk oleh Satpol PP pada Kamis (27/3).
"Mungkin saya kualat ya pak. Enggak ngasih tahu keluarga. Tapi niat saya kan
mulia pak. Setelah sukses di Jakarta baru saya kasih kejutan sama
keluarga. Eh malah ketangkep Satpol PP," ujar Kasie Yanrehsos Sudin
Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda menirukan ucapan DGW. Di
Jakarta pun, lanjut Miftahul, DGW belum beruntung. "Saya kuliah dengan
susah payah sampai selesai. Eh setelah selesai juga nyari kerjaan dengan
gaji lumayan susah juga," ujar Miftahul masih menirukan ucapan DGW.
DGW
pun mengaku kapok datang ke Jakarta. Sebab lantaran terjaring razia
oleh petugas Sudin Sosial, keluarga di kampung turut direpotkan untuk
mengeluarkan DGW dari Panti Sosial. "Saya kapok deh pak. Kalau
sudah pulang nanti tidak mau lagi nyari kerja di Jakarta. Saya sudah
ngerepotin keluarga saya. Paman saya cuma petani harus ngurusin saya
sudah dua kali pulang pergi Jakarta-Bondowoso. Paman saya orang kampung
belum pernah ke Jakarta. Jadi dia bingung juga," terang Miftahul
menirukan DGW.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 10 April 2014
Kuliah Susah Payah, Guru SD ini Tertangkap Jadi Gelandangan
Eko Sutrisno | Thursday, 10 April 2014
No comments:
Post a Comment