Dalam hitungan jam, abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud
di Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/2/2014) dini hari, langsung menyebar
ke berbagai daerah sekitar. Bahkan abu menutup kota-kota besar seperti
Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Efeknya bukan cuma kesehatan paru-paru
manusia, tetapi juga kebugaran mobil. Iwan Abdurahaman, Section
Head of Technical Support Department PT Toyota Astra Motor, memaparkan
kepada KompasOtomotif bahwa peristiwa ini sudah pernah dialami banyak
konsumen ketika Merapi ”batuk” beberapa waktu lalu. Dikatakan, efeknya
bukan cuma mengganggu estetika eksterior mobil, melainkan juga "jeroan". ”Waktu
Merapi dulu, kami mengirimkan tim khusus untuk investigasi ke sana. Abu
Merapi banyak mengandung asam. Untuk kasus Kelud, kami belum dapat
contoh material abunya. Tapi mungkin efeknya akan mirip,” kata Iwan.
Yang
jelas, lanjutnya, efek abu vulkanis bagi eksterior cukup besar. Dari
pengalaman saat peristiwa Merapi, komponen berlapis krom atau yang
terbuat dari besi tanpa cat akan rawan karat. Misalkan, komponen gril
dan penutup spion. Untuk truk yang belum ada baknya, di bagian knalpot
dan besi-besi terbuka lain juga terdapat titik-titik kecil korosi. ”Hal
itu kami temukan pada mobil-mobil yang dibiarkan beberapa hari. Ya
wajar, kalau sudah terkena bencana, orang sudah tidak memikirkan harta
benda. Biasanya mobil ditinggal berhari-hari,” ungkap Iwan. Akan
lebih parah lagi jika mobil dipakai dalam kondisi abu vulkanis masih
beterbangan. Dikhawatirkan, partikel halus masuk melalui saringan udara
dan tembus ke ruang bakar hingga pelumas. ”Efeknya memang tak seketika
kelihatan, tetapi sedikit lama. Kalau sudah parah, partikel abu yang
mengandung silika atau kode partikelnya 'SI' akan menggores piston.
Mobil pun bisa ngebul,” bebernya.
Sumber: tribunnews.com
Sunday, 16 February 2014
Ternyata Abu Vulkanik Bisa Menyebabkan Mobil Karatan
Eko Sutrisno | Sunday, 16 February 2014
No comments:
Post a Comment