--> Siapa yang Dimaksud Sahabat Oleh Yesus ? | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Friday, 24 January 2014

Siapa yang Dimaksud Sahabat Oleh Yesus ?

| Friday, 24 January 2014
Ada banyak orang yang mengenal Tuhan, giat melayani pekerjaan Tuhan, tapi Tuhan tidak menghendaki hanya sebatas itu. Dia ingin supaya kita hidup bergaul karib dengan-Nya. Yesus mengatakan bahwa Dia tidak lagi menyebut kita sebagai hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Yesus menyebut kita sebagai sahabat, karena segala sesuatu yang Dia dengar dari Bapa akan diberitahukan-Nya kepada kita. Lantas, siapakah yang dimaksud dengan sahabat di sini?



Orang yang matanya tetap tertuju kepada Tuhan (Mazmur 25:15)

Selain mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi juga memfokuskan tujuan hidupnya kepada perkara-perkara rohani. Jika masalah datang sekalipun, tidak membuat dia jauh dari Allah, sebaliknya malah membuatnya makin mendekat.


Orang yang menyadari kelemahannya dan keterbatasannya (Mazmur 25:16)

Orang yang menyadari keterbatasannya pasti akan menyadari pentingnya untuk hidup dekat dengan Tuhan. Harus disadari bahwa dia juga harus meninggalkan dosa, sebab tanpa kekudusan tak seorangpun berkenan kepada Allah. Dengan menyadari keterbatasannya maka setiap orang harus tekun dalam doa agar kuasa Tuhan dinyatakan.


Orang yang mau membereskan dosanya (Mazmur 25:18)

Orang yang hidup dalam pertobatan dan berjalan dalam kekudusan pasti dikenan oleh Tuhan. Jika kita menyadari kelemahan kita, maka kita akan datang kepada Tuhan untuk mengakui dosa-dosa kita. Percayalah, Tuhan pasti mengampuni dan menyucikan segala dosa-dosa kita.


Orang yang jujur dan tulus hati dalam hidupnya (Mazmur 25:21)

Allah mengetahui seluruh keberadaan hidup kita, ketika kita tidak jujur sekalipun. Dia sangat mengakui kejujuran hati kita sehingga kita harus berlaku jujur di hadapan-Nya. Lebih dari itu, kita harus tulus dalam mengikuti Dia. Karena Dia tidak pernah mau berhutang kepada kita. Jika kita tulus, maka kuasa-Nya akan dinyatakan dalam hidup kita. Allah menginginkan kita agar hidup bergaul karib dengan-Nya. Karena itu, relakanlah diri kita untuk hidup dalam kehendak-Nya. Hidup yang berkenan kepada Allah seperti itu, akan membuat kita tahu apa kehendak-Nya dalam hidup kita dan kita mengerti isi hati-Nya sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan di dalam hidup ini.

Sumber: jawaban.com

Related Posts

No comments:

Post a Comment