Sejarah Lengkap SMA Kristen Purwokerto

16.50.00
A. Sejarah Singkat SMA Kristen Purwokerto

Pada umumnya mendirikan sebuah lembaga apapun itu tentu ada catatan – catatan yang dapat dirunut untuk ditulis menjadi riwayat berdirinya lembaga tersebut, dan dokumen terakhir yang harus ada adalah sebuah Surat Keputusan tentang berdirinya lembaga yang bersangkutan. Tetapi hanya dengar dari penuturan orang yang terlibat dalam sejarah awal berdirinya SMA Kristen ini, yaitu almarhum Bapak Soekirman Purwahadiwardaja. Beliau ini yang kemudian ditugasi oleh kelompok pendiri untuk memimpin sebagai kepala SMA Kristen yang pertama tahun 1957 sampai 1959.


I. Pendahuluan
Pada umumnya mendirikan sebuah lembaga apapun itu tentu ada catatan – catatan yang dapat dirunut untuk ditulis menjadi riwayat berdirinya lembaga tersebut, dan dokumen terakhir yang harus ada adalah sebuah Surat Keputusan tentang berdirinya lembaga yang bersangkutan. Tetapi hanya dengar dari penuturan orang yang terlibat dalam sejarah awal berdirinya SMA Kristen ini, yaitu almarhum Bapak Soekirman Purwahadiwardaja. Beliau ini yang kemudian ditugasi oleh kelompok pendiri untuk memimpin sebagai kepala SMA Kristen yang pertama tahun 1957 sampai 1959.

II. Gagasan Mendirikan Sekolah
SMA Kristen Purwokerto berdiri, bertolak dari gagasan beberapa orang yang memandang perlu ada pendidikan tengah menengah atas Kristen, karena SD dan SMP Kristen telah ada, dibawah asuhan PPPK (Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Kristen) Purwokerto. Yang tergabung dalam kelompok ini adalah:
Almarhum Bapak Liem Swie Bing
Almarhum Bapak DS Soekarna Djaja Soewita
Almarhum Bapak Tan Gwan Bie
Almarhum Bapak DS Sangija Dwijasmara
Bapak Basoeki, sekarang berusia 80 tahun
Bapak DS Tan Hian Hoo. Penulis tidak tahu apakah beliau masih hidup apa sudah almarhum.
Kelompok ini pada tahun 1957 mengadakan pertemuan dirumah (pastori) DS Djajasoewita di jalan Puteran no.1 (sekarang Jl. Bayangkara no.1) dalam pertemuan tersebut disepakati unutk mendirikan SMA Kristen pada tahun ajaran 1957/1958 Bapak Basoeki sebagai guru di SMA Negeri 1 disediakan untuk menyediakan kurikulum pendidikan SMA dengan cara meminjam buku kurikulum/silabus SMA Negeri 1. SMA yang akan dibuka adalah SMA bagian B ( SMA bagian Ilmu Pasti Alam ). Sebagai catatan: dahulu SMA terdiri dari tiga Bagian SMA / A (Bahasa dan Budaya ) SMA / B (Pasti Alam) dan SMA / C (Hukum, Sosial dan Ekonomi).
Bapak S. Purwa Hadiwardja diserahi memimpin, yang harus dirangkapnya dengan tugas pokoknya sebagai kepala SMA Kristen Purwokerto.

III. Falsafat Katak Berenang Dalam Belanga Susu ( Puan )
Kesepakatan telah dibuat, SMA Kristen harus berdiri. Sedang sarana prasarana tidak ada kecuali gedung sederhana deret Utara dari Timur dua ruang terdiri dari ruang kelas yang semula untuk taman kanak – kanak, maka Kepala Sekolah bersama kelompok pendiri memakai filsafat: Katak Berenang Dalam Belanga yang Penuh Susu ( Puan ), untuk dapat keluar meloncat keluar dari Belanga Katak itu harus berenang tidak henti – hentinya. Karena susu ( puan ) itu terus diaduk-aduk oleh kaki katak yang berenang itu, makin lama menjadi kental dan ahirnya menjadi padat seperti keju dan meloncatlah katak itu kleluar dari belanga, karena kakinya telah mendapat tumpuan yang padat untuk dapat keluar dari kesulitan Kepala Sekolah bersama kelompok pendiri harus terus bekerja keras. Menambah ruang kelas dan perlengkapan yang lain berkat Tuhan bersama dengan pendaftaran siswa angkatan pertama tahun ajaran 1957/1958 penambahan ruang kelaspun dapat dimulai,yang ahirnya berdiri banguan deret selatan dan deret barat dengan bangunan lama deret utara sehingga seluruh banguanan berbentuk huruf U dengan seluruh ruang kelas menjadi delapan ditambah ruang kantor dan ruang guru menjadi satu (yang mengandeng bangunan baru dengan bangunan lama, ini terjadi pada tahun 1958. sementara itu dibuat pula meja dan kursi dari kayu dan meja pinjaman dari GKJ dan beberapa kursi dari GKI.

IV. Operasional
Sekolah baru dengan modal sarana seadanya, mulai dengan tahun ajaran yang terlambat 3 bulan, seharusnya mulai operasional pendidikan tahun 1957 / 1958 itu pada bulan Juli tetapi baru dimuali bulan Oktober 1957 ( 3 Oktober 1957 ). Dengan 2 kelas. Kelas yang lain sedang dibangun. Seluruh Guru adalah Guru tidak tetap dipinjam dari SMA Negeri 1 dan 2 ( SMA Negeri 2 adalah SMA bagian B / Pasti Alam ) yang mengagumkan adalah bahwa guru – guru tersebut yang berjuang karena honorarium mereka tidak seberapa tetapi mereka tetap membantu.

V. Bertumbuh
Tahun 1958 seluruh tambahan ruang kelas selesai dan mulai digunakan tahun ajaran 1958 / 1959. Masih dengan guru – guru tidak tetap. Baru kemudian paruh kedua tahun ajaran itu ada 2 orang guru tetap yaitu : Bapak RE Soewandi almarhum sebagai Kelapa Sekolah menggantikan Bapak Purwadiwardaja yang kembali penuh sebagai Kepala Sekolah SMP Kristen, dan Bapak Pramono Wongsokenongo sampai dengan tahun 1959 / 1960 dimuali baru pada tanggal 1 Agustus 1960 tambah seorang guru tetap baru Bapak Sutadi Dikarsohartono. Dengan demikian diadakan pembagian tugas diantara tiga orang guru tetap, Bapak RE Soewardi sebagai Kepala Sekolah, Bapak Pramono sebagai guru dan wali semua kelas dan Bapak Sutadi D, sebagai guru merangkap TU dan tukang belanja keperluan sekolah. Dibantu oleh para guru tidak tetap, kegiatan belajar mengajar semakin tertata. Pada tahun ajaran 1960 / 1961 dibukalah bagian A ( Bahasa dan BUdaya ) sehingga SMA Kristen Purwokerto mempunyai bagian B dan Bagian A ( SMA B dan SMA A ). Siswapun bukan lagi dua kelas tetapi menjadi delapan kelas, dan penyelenggaraannyapun sudah sepenuhnya oleh PPPK bukan lagi oleh kelompok ( panitia pendiri ). SMA Kristen tetap mengikuti perkembangan – perkembangan yang ada baik sarana maupun perubahan dalam sistem pendidikan yang diatur oleh pemerintah.

VI. Tertata
SMA Kristen Purwokerto disamping bertumbuh juga makin tertata dalam pengorganisasian. Sesuai dan seiring dengan perkembangan dan penataan serta dalam pelayanan pendidikan maka oleh Pengurus PPPK diadakan Kepala Sekolah Bapak Pramono digantikan Bapak RE Soewardi yang kemudian digantikan oleh Bapak Soeharsono ( almarhum ). Kecuali pergantian Kepala Sekolah, pengurus PPPK juga berusaha menambah guru tetap dan guru negeri diperkejakan ( guru DPK ).

VII. Pindah Lokasi
Karena makin banyak siswanya sedang ruang kelas tidak mencukupi, maka siswa terpaksa digilir dalam menggunakan ruang kelas. Ini sangat merepotkan dan sulit dalam mengatur jadwal pelajaran dan pelaksanaannya. Maka pengurus PPPK memutuskan untuk mendirikan gedung SMA Kristen di lokasi baru yaitu di jalan Gerilya, Purwokerto Selatan.
Selesai tahun 1979 dan tahun itu pula SMA Kristen Purwokerto pindah ke gedung baru dengan dua belas kelas ( lima belas kelas ) ditambah dengan ruang TU, ruang guru, ruang perpustakaan dengan ruang baca, ruang laboratorium IPA, halaman luas. SMA Kristen Purwokerto pernah memperoleh Akreditasi Disamakan pada periode 1992 – 1997.
Pada tanggal 1 Juli 1983 Bapak Soeharsono digantikan Bapak Sutadi Dikarsohartono sebagai Kepala Sekolah sampai pension tanggal 1 Agustus 1997, dan digantikan oleh Ibu Dra. Enny Widyastuti.

VIII. Penutup
Demikian sekilas “ Sejarah “ berdirinya SMA Kristen Purwokerto, sebagai tempat pelayanan PI dan dalam keikutsertaan mencerdaskan anak bangsa.

Sumber: sma kristen purwokerto

Share this :

Previous
Next Post »

close
close