Skandal terbaru terkait WeChat di China melibatkan fitur 'People Nearby'
di aplikasi tersebut. Dengan mengaktifkan fitur ini, WeChat akan
memberikan daftar pengguna lain yang ada di sekitar pengguna. Fitur yang
terkadang 'menyeramkan' ini digunakan oleh pelaku prostitusi untuk
beraksi, sesuai dengan laporan CCTV dari China. Permintaan
seksual di media sosial China bukanlah sesuatu yang baru, tapi yang
membuat orang-orang marah terhadap laporan ini adalah berdasarkan
survey, banyak pelajar yang mengaku pernah menemui akun dari pelaku
prostitusi ketika mengaktifkan fitur nearby people di WeChat. Reporter
CCTV di Beijing, Guangzhou, Shenzhen, dan Hangzhou juga melaporkan hal
tersebut setelah mengadakan survey yang sama.
Lebih parahnya
lagi, fakta bahwa para jurnalis tersebut mengklaim pernah melaporkan
enam akun mencurigakan kepada Tencent. Tapi, akun yang dilaporkan
tersebut masih aktif sampai sekarang. CCTV melaporkan bahwa
Tencent tahu mengenai kondisi ini, tapi tidak bisa menemukan solusinya.
Para kritikus meminta pendaftaran berdasarkan nama asli, pengawasan akun
yang lebih ketat dari pemerintah, dan pilihan untuk meng-install fitur
people nearby sebagai plug-in yang terpisah.
WeChat bukanlah
satu-satunya aplikasi yang digunakan pelaku prostitusi di China.
Beberapa 'calon klien' bahkan bisa menemukan apa yang mereka cari di
Momo. Fungsi utama dari Momo sama dengan apa yang bisa dilakukan People
Nearby di WeChat dan mengijinkan pengguna memasang profil publik. Momo
baru saja mencapai angka 50 juta pengguna dan mulai menghasilkan uang.
Meskipun banyak pengguna yang menggunakan aplikasi tersebut untuk
menggoda, mencari teman kencan, atau bahkan pacar, pelaku prostitusi
sering ditemukan di aplikasi tersebut.
Sumber: merdeka.com
Sunday, 24 November 2013
Karena WeChat, Pelajar China Rawan Dijebak Pelaku Prostitusi
Eko Sutrisno | Sunday, 24 November 2013
No comments:
Post a Comment