Koneksi internet Indonesia tidak begitu bagus. Yang paling
bisa dinikmati rakyat Indonesia adalah 3G, dan itupun terkadang masih
lambat. Tapi, sekarang masyarakat Indonesia bisa menggunakan 4G dengan
perangkat mobile khusus bernama Bolt. Dibuat oleh Internux, sebuah jasa penyedia internet atau internet
service provide (ISP), ukuran Bolt yang kurang lebih sama dengan
powerbank yang sering dibawa pengguna handphone di Indonesia. Perangkat
ini bisa terhubung melalui kabel USB atau dijadikan WiFi untuk delapan
perangkat. Baterainya bisa bertahan sampai 150 jam dalam situasi
standby, tapi hanya akan bertahan selama enam jam jika digunakan untuk
koneksi streaming 4G non-stop. Anda juga tidak perlu perangkat yang
sudah dilengkapi 4G untuk menggunakan Bolt, karena perangkat ini sendiri
akan memberikan Anda wifi kecepatan tinggi ke smartphone, tablet, atau
laptop Anda.
Internux sudah berinvestasi sebesar USD 550 juta (lebih dari Rp 6
triliun) untuk layanan 4G ini. Bolt punya potensi besar di pasar
Indonesia karena dua alasan berikut:
1. Bolt adalah yang tercepat
Bolt punya internet paling cepat di Indonesia. Perangkat ini
mengklaim punya kecepatan sampai 72 Mbps. DailySocial mengatakan bahwa
Bolt bahkan mencapai kecepatan 87 sampai 89 Mbps ketika melakukan
demonstrasi. Tapi ketika saya mencoba koneksi WiFi-nya, kecepatannya
hanya mencapai 15 Mbps.
Internux mengatakan bahwa pembeli harus menggunakan sambungan USB
agar bisa menikmati kecepatan maksimal milik Bolt. Kecepatan koneksi
memang biasanya terpotong jika melalui wifi, terutama jika digunakan
oleh banyak orang dalam waktu bersamaan.
Internux juga mengatakan bahwa kecepatan rata-rata Bolt adalah 20
Mbps. Tapi itu saja lebih cepat dari semua paket data 3G yang ditawarkan
di Indonesia. Telkomsel, perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia, hanya bisa memberikan paling tinggi 14,4 Mbps. Kecepatan
internet mobile rata-ratanya lebih rendah dari itu.
2. Bolt punya penawaran paling murah
Router Bolt akan dijual dengan harga Rp 800.0001 dengan paket
internet 8GB untuk penggunaan bulan pertamanya. Pengguna kemudian bisa
melakukan top-up paket data 8GB tersebut dengan harga Rp 25.000 dan
menggunakannya selama 30 hari. Itu terhitung murah jika dibandingkan
dengan 3G yang ditawarkan perusahaan telekomunikasi saat ini.
Dengan Rp 25.000, Anda hanya mendapatkan kecepatan 7,2 Mbps untuk
data sebesar 2,1GB jika menggunakan XL Axiata. Indosat bisa memberikan
6GB dengan kecepatan 7,2 Mbps dengan harga yang sama. Sementara
Telkomsel Halo hanya memberikan 1,5GB per bulan dengan kecepatan 14,4
Mbps, dan Anda harus membayar Rp 50.000.
Bolt akan menawarkan lebih banyak data plan baik untuk pascabayar
maupun prabayar ketika perangkat mereka sudah tersedia secara publik
beberapa minggu ke depan. Tim Bolt menargetkan 10 juta pelanggan di
tahun pertamanya di Indonesia.
Bolt tentunya belum sempurna. Perangkat ini hanya bekerja di
Jabodetabek dan pengguna masih berpeluang mendapat koneksi yang lambat
jika infrastrukturnya tidak bisa menampung lonjakan pengguna yang sangat
banyak. Internux sekarang punya 1.500 stasiun pemancar di Jabodetabek,
dan akan menambahnya sampai 3.500 di tahun 2015
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment