" Dia melanjutkan, "Saya pikir itu adalah mimpi. Saya berkata kepada diri saya. Saya harus bertobat sekarang sebelum mimpi ini menjadi kenyataan. Saya kemudian mendengar suara tawa mengejek di atas dari neraka. Setan-setan memberitahu kepada saya bahwa saya sudah mati dan inilah di mana saya akan selamanya berada" Pria itu mengangkat tangannya sambil menangis. Jubah putih Yesus juga sudah basah karena air mata. Yesus menarik tangan saya menjauh dari orang itu.
Seorang pria sedang berjalan di neraka dan mengumpulkan belerang. Dia mengumpulkan batu-batu belerang dan meskipun batu-batu belerang itu membakarnya dengan hebat, ia terus mengumpulkannya. " Ya Tuhan, saya tidak percaya bahwa emas di sini tidak ada habisnya. Saya akan terus menumpulkannya lebih dan lebih lagi. Saya suka harta karun tersebut. Ya Tuhan , terima kasih untuk berkat yang luar biasa. " Tangannya sudah rusak oleh karena belerang-belerang itu. Api menghancurkan daging dan kulit di tangannya hingga terkelupas dan terlihat berwarna merah darah. Semua telah hancur. Dia juga adalah seorang pendeta .
Kami pergi lebih jauh dam saya melihat seorang wanita dalam lubang . Dia telanjang dan setan menuangkan asam pada penutup lubang. Wanita itu bermandikan asam. Semakin ia menyentuh tubuhnya, semakin asam itu merusak tubuhnya. Kulitnya terkelupas. Dia tidak bisa berhenti menyentuh tubuhnya.
Saya melihat seorang wanita yang berjalan dengan angkuhnya di neraka. Dia juga adalah seorang pendeta. Dia telanjang. "Kau harus membeli pakaian-pakaian itu lebih lagi, dan juga desain-desainnya. Saya harus menjadi yang terbaik ketika saya naik di mimbar pada gari Minggu nanti. Sepatu pun harus yang terbaik dan kemudian, saya juga butuh mobil baru." demikian katanya. Yesus menggeleng-gelengkan kepalanya. Tuhan berkata kepadanya, "kau sudah mengijinkan keduniawian untuk menyebabkanmu keluar dari panggilanmu." Itu sangat mendadak.
Saya melihat dan kami berada di luar neraka. Yesus berkata, " beritahukan UmatKU untuk tidak membuatKU menangis lagi. Sudah cukup AKU menangis. AKU tidak ingin mereka datang ke sini lagi." Tuhan kemudian menghilang. Saya berteriak kepada Tuhan, "Jangan tinggalkan saya di sini. Saya akan mengikutiMU. Saya tidak ingin hidup di bumi lagi." Saya mendengar suara Tuhan, "Pius, belum waktunya. Untuk saat ini, saatnya untuk berkhotbah. Tulislah apa yang sudah kau lihat dan peringatkanlah umatKU. "
Disampaikan oleh Pius Joseph
Sumber: surattuhan.malang3000.com