Angka kelulusan ujian nasional (UN) seluruh Indonesia pada tahun ini
turun dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, penurunan persentase
tersebut tidak terlalu signifikan, yaitu hanya sebesar 0,02 persen dari
99,50 persen menjadi 99,48 persen.
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan bahwa hal ini membuktikan
anak-anak mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tetap memberikan
hasil terbaik dalam UN kali ini sehingga angka kelulusannya tidak jauh
berbeda.
"Tidak terlalu besar perbedaannya dengan tahun lalu.
Dari 99,50 persen menjadi 99,48 persen, turun sekitar 0,02 persen," kata
Nuh saat jumpa pers hasil UN di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Kamis
(23/5/2013).
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, UN SMA diikuti oleh 1.581.286 siswa dengan jumlah yang lulus
sebanyak 1.573.036 siswa. Dengan demikian, dari seluruh Indonesia ada
sekitar 8.250 anak yang tidak lulus UN pada tahun ini.
Untuk
jenjang SMK, peserta dari seluruh Indonesia yang ikut UN tercatat
1.106.140 siswa dan yang lulus mencapai 1.105.539 siswa. Seperti biasa,
jumlah siswa SMK yang tidak lulus lebih kecil dibandingkan dengan
jenjang SMA yaitu hanya sekitar 601 orang.
"Untuk yang di 11 provinsi yang sempat tertunda, tidak ada masalah dengan tingkat kelulusan," ujar Nuh.
Ia
mengungkapkan bahwa untuk NTT angka kelulusan pada tahun ini naik
menjadi 98,25 persen sedangkan tahun lalu hanya 97,68 persen. Kemudian
untuk NTB dari 99,24 persen naik menjadi 99,84 persen. Bahkan untuk
wilayah Bali, angka kelulusan tahun ini nyaris 100 persen, yaitu 99,97
persen, sedangkan tahun lalu hanya 99,61 persen.
"Jadi saya rasa tidak ada masalah. Apa yang dikhawatirkan ternyata dapat diatasi," tandasnya.
Sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment