Aksi usil web defacement dan web redirect seakan tak
ada matinya. Tak tanggung-tanggung, situs Presiden SBY pun jadi korban.
Dan ibarat pepatah 'selihai-lihainya melompat, tupai akan jatuh pula',
pelaku akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib.
Defacement sejatinya bisa dilakukan dengan gampang. Tinggal beli buku tentang hacking dan menconteknya sekaligus mengasah kemampuan hacking sedikit demi sedikit maka jadilah dia 'hacker handal'.
Namun penulis mengimbau untuk berhati-hati untuk memanfaatkan kemampuan ini. Sebab bagaimanapun, web defacement akan
diganjar hukuman pidana dengan pasal-pasal berlapis yang dituangkan di
dalam UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) no. 11 Tahun 2008.
Salah satunya adalah akses yang tidak sah (illegal access).
Deface
adalah teknik mengganti atau menyisipkan file/document/image pada
server, teknik ini dapat dilakukan karena terdapat lubang pada sistem
security yang ada di dalam sebuah aplikasi.
Defacer website dapat mengubah tampilan sebagian atau seluruhnya tergantung kemauan defacer dan lubang yang bisa dimasuki.
Namun jika dia sudah putus asa, defacer akan melakukan denial of service (DoS) dan DDoS attack yaitu mengirimkan request palsu pada server yang berlebihan sehingga kerja server lambat dan lama-kelamaan server akan crash dan down.
Penulis meneliti beberapa situs petunjuk web hacking, untuk dapat melakukan web defacement, defacer melakukan beberapa tahap sebagai berikut:
a.
Mencari kelemahan pada sistem security, menemukan celah yang dapat
dimasuki untuk melakukan eksplorasi di server target. Dia akan melakukan
scanning tentang sistem operasi, service pack, service yang enable,
port yang terbuka, dan lain sebagainya. Kemudian dianalisa celah mana
yang bisa dimasuki.
b. Melakukan penyusupan ke server korban.
Teknik ini menggunakan beberapa tools, file yang akan disisipkan, file
exploit yang dibuat sengaja untuk di-copy-kan. Setelah berhasil masuk, tangan-tangan defacer bisa mengobrak-abrik isi server.
Menurut
catatan penulis, serangan web masif yang dilakukan oleh hacker
Indonesia ada beberapa yang serius. Di antaranya serangan terhadap
beberapa web Malaysia dan Myanmar.
Web defacement situs Malaysia.
Web defacement situs Myanmar.
Termasuk
pula serangan besar-besaran terhadap web Kenya. Statistik web
defacement Kenya yang berhasil dikumpulkan penulis lebih dari 103 situs
pemerintahan Kenya 'dikerjai' oleh para hacker Indonesia.
Alasan penyerangan terhadap situs-situs negara Kenya ini sejatinya masih belum jelas. Toh,
karena selama ini tidak ada hubungan yang serius antara pemerintah
Indonesia dengan pemerintah Kenya. Berikut 10 dari 103 site Kenya yang
diretas oleh hacker Indonesia.
1. http://www.administrationpolice.go.ke/index.html
2. http://www.aideffectiveness.go.ke/index.html
3. http://www.bungomacounty.go.ke/index.html
4. http://www.businesslicense.go.ke/index.html
5. http://www.cak.go.ke/index.html
6. http://www.commstaskforce.go.ke/index.html
7. http://www.cooperative.go.ke/index.html
8. http://www.crd.go.ke/index.html
9. http://www.crisisrcentre.go.ke/index.html
10. http://www.ditkenya.go.ke/index.html
Ini adalah catatan penulis beberapa waktu lalu, tentu saja saat ini sudah kembali seperti semula.
Anti Web Defacement
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk melawan para hacker dengan aktivitasnya melakukan web defacement. Berikut beberapa cara untuk menanggulanginya:
1.
Administrator harus sering memonitor web server yang digunakannya,
perubahan sekecil apapun harus diketahui oleh admin web. Sehingga bila
terjadi defacement, admin harus tanggap darurat untuk menghentikan
operasi web server tersebut (security incident response).
2.
Ada beberapa tools software yang disediakan oleh para developer untuk
melindungi web server dari defacement. Sebagai contoh: RemoteIntegrity
Website Scanner, Npust Anti Spyware, Shadow Server, Anti Keylogger, Anti
Netcut 3, Advanced Anti Spy, dll.
Semua tools ini berguna untuk
menahan serangan hacker dalam aksi coba-coba untuk mendeface web yang
sedang kita pakai. Tools ini akan memberi alert kepada administrator web
tentang web site yang sedang di scanning hacker, jejak/log kegiatan melakukan scanning web server.
3. Admin Web harus memiliki contingency plan bila terjadi serangan web defacement. Salah satu cara adalah me-replace semua page yang dideface dengan page yang asli, agar supaya web yang ada dapat di-restore dan tidak menampilkan web si hacker dengan pesan-pesan hacking-nya.
4.
Tidak menggunakan password default dari aplikasi yang digunakan untuk
membuat web design maupun web uploader (FTP). Hal ini sangat berbahaya
dan rawan bagi web untuk 'dipermak'.
5. Apabila seorang admin memiliki kemampuan yang tinggi, dapat mengimplementasikan web secure dengan https://domainname.com dll.
Tetapi
tidak semua institusi bisa melakukan hal ini, minimal mereka harus
memiliki web server sendiri untuk dapat mengimplementasikannya, bila
hosting sharing ramai-ramai dengan pihak penyedia hosting, akan sulit di
dalam melakukan implementasinya. Semuanya tergantung server admin si
hosting.
Demikian sekilas pengetahuan tentang web defacement ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama yang bergelut dengan dunia
web, baik admin web, developer web dan designer web, dapat menjadi
sedikit pencerahan untuk melindungi web server dari aktivitas hacking defacement.
Sumber: inet.detik
Monday, 8 April 2013
Home »
Tips dan Trick
» Aksi Usil Web Defacement & Cara Menangkalnya
Aksi Usil Web Defacement & Cara Menangkalnya
Eko Sutrisno | Monday, 8 April 2013
No comments:
Post a Comment