"Dari sampel 9 pembalut dan 7 pantyliner mengandung klorin," ujar Tulus di kantornya, Jakarta, Selasa (6/7). Faktanya, perempuan Indonesia lebih suka memakai pembalut buatan ketimbang alami. Dalam jangka panjang, ini membahayakan kesehatan reproduksi wanita. "Sekitar 52 juta perempuan berpotensi terkena kanker rahim dengan berbagai sebab, ironisnya salah satunya karena kualitas pembalut," ungkapnya.
"Sayangnya mayoritas perempuan gunakan pembalut buatan padahal pembalut alami lebih aman."
Sumber: merdeka.com