Seorang pria asal Salt Lake, Amerika Serikat, diduga menyiksa pacarnya
dengan menikamkan garpu, melumuri dengan saus, dan mencoba memanggangnya
dalam sebuah oven akibat sang pacar kurang mengacuhkan pesannya di
jejaring sosial Facebook. Ulah
brutal pria bernama Joseph Castellanos (31) tidak berhenti hingga di
situ. Dia juga dituduh menyiksa teman pacarnya dengan cambukan gesper,
menendangnya, bahkan mengencinginya, ucap pihak kepolisian. Dalam
dokumen pengadilan yang diperoleh KSL.com, Castellanos juga disebutkan
memegang sebilah pisau yang direncanakan untuk menggorok leher sang
pacar lalu menguburnya hidup-hidup.
Tidak hanya itu, Castellanos
juga merebus kaki sang pacar dalam air mendidih. Anjing sang pacar juga
tidak luput dari amarahnya, diinjak hingga sang anjing tersudut di bawah
meja. Penyiksaan ini berakhir ketika sang pacar dapat melarikan
diri ke kamar mandi, dan menelepon polisi menggunakan ponsel rahasianya. Polisi
yang segera mendatangi rumah korban langsung memeriksa apa yang
terjadi. Namun, Castellanos memaksa sang pacar berbohong dengan
mengatakan dia disiksa orang lain ketika berada di stasiun kereta. Kendati
demikian, sang pacar tidak menuruti permintaan Castelanos, dia mengaku
penyiksaan tersebut sudah kali ke-2 sejak peristiwa pertama pada 26 Juli
lalu.
Menurut sang pacar, aksi sadis Castellanos sempat berubah
seketika pada keesokan paginya. Dia menjadi seorang yang sangat
penyayang dan sangat mencintai pacarnya, dan terjadi hubungan seksual
sebanyak dua kali. "Sang pacar tidak membalas rasa sayang yang
diutarakan Castellanos dan menilai hubungan tersebut sebagai tindak
perkosaan karena dilakukan secara terpaksa," ucap pihak berwenang,
seperti dikutip situs Mirror, Kamis, (16/7). Kini, Castelanos
menghadapi 14 tuduhan, mulai dari penculikan, kekerasan seksual, sodomi,
hingga penyiksaan hewan. Castelanos telah mendekam di penjara dengan
jaminan setara Rp 1,3 miliar.
Sumber: merdeka.com
Sunday, 19 July 2015
Pria ini Panggang Pacar Dalam Oven Hanya Karena Tidak Buka Facebook
Eko Sutrisno | Sunday, 19 July 2015
No comments:
Post a Comment