`Dewa Mata` Nepal, 100 Ribu Orang Sembuh dalam 5 Menit

15.02.00
Dokter mata asal Nepal, Sanduk Ruit, selama ini dianggap sebagai Dewa Penglihatan. Tak kurang dari dari 100 ribu orang di dua benua berhasil disembuhkannya. Semua pengobatan ini hanya berlangsung dalam lima menit. Sanduk Ruit, didorong oleh keyakinan bahwa orang termiskin di dunia layak mendapat perawatan mata berkualitas tinggi, selama ini bertekad menghabiskan hidupnya untuk merawat orang-orang yang terganggu penglihatannya. Dengan tekad itu pula, Ruit mengaku harus menemukan teknik tercepat yang memungkinkan dirinya menangani pasien yang berbondong-bondong datang kepadanya dalam waktu singkat.
Prosedur 'operasi' mata lima menit Ruit melibatkan sayatan kecil untuk mengangkat katarak yang mengganggu penglihatan pasiennya. Dia kemudian menggantinya dengan lensa buatan yang murah. Dia menawarkan operasi ini ke sejumlah pasien miskin di seluruh dunia, dan juga mengajarkan kepada ahli bedah mata yang tak terhitung jumlahnya dengan harapan menyembuhkan banyak orang buta.

Mengutip laman odditycentral.com, Ruit telah mendedikasikan hidupnya untuk perawatan mata. Dia menjalankan rumah sakit mata bernama 'Tilganga' di Kathmandu, yang didirikan pada tahun 1994 bersama dokter mata dan dermawan Australia mendiang Fred Hollows. Selain memberikan perawatan mata kelas dunia kepada orang-orang Nepal, rumah sakit ini juga memproduksi lensa modern yang digunakan untuk mengobati katarak atau miopia. Lensa ini diekspor ke 30 negara di seluruh dunia. Bagi pasien yang tidak mampu untuk datang ke rumah sakit, Ruit dan timnya secara teratur melakukan patroli mata di daerah terpencil di Nepal dan negara-negara tetangganya. Tim akan berjalan berhari-hari, mendirikan tenda, membersihkan ruang kelas dan kandang ternak untuk digunakan sebagai ruang operasi darurat.
Kebahagiaan terbesar tim Ruit adalah ketika operasi mata sembuh sehari setelah operasi - pemulihan penglihatan, bersama dengan ekspresi lega dan sukacita, merupakan momen mengharukan bagi semua orang yang terlibat.

Fotografer Australia Michael Amendolia, yang telah mengabadikan patroli mata sejak awal 1990-an, telah merilis beberapa foto yang paling berkesan untuk memperingati ulang tahun ke-20 dari Tilanga. Koleksi foto tersebut menggambarkan adegan sukacita dan syukur yang tulus dari orang-orang yang telah menerima kembali penglihatan mereka. Salah satu foto yang paling menyentuh adalah seorang pria Korea Utara 80 tahun yang bisa melihat anaknya untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Ruit sendiri mengatakan bahwa ia bekerja dengan niat untuk membantu dan mengobati banyak pasien sebanyak mungkin. Dia dibesarkan di sebuah desa kecil yang terisolasi di Himalaya - sekolah terdekat berjarak satu minggu dengan berjalan kaki! Kakaknya meninggal karena TBC ketika ia berusia 17 tahun.
"Saya sangat bersyukur bahwa saya bisa membuat perbedaan dalam kehidupan banyak orang," Ruit, yang dikenal dengan panggilan 'Dewa Penglihatan'. Pada usia sudah menginjak 59, Ruit merasa bahwa dirinya masih bisa melakukan banyak hal untuk orang lain.

Sumber: dream.co.id

Share this :

Previous
Next Post »

close
close