Dokter mata asal Nepal, Sanduk Ruit, selama ini dianggap sebagai Dewa
Penglihatan. Tak kurang dari dari 100 ribu orang di dua benua berhasil
disembuhkannya. Semua pengobatan ini hanya berlangsung dalam lima menit. Sanduk Ruit, didorong oleh keyakinan bahwa orang termiskin di dunia
layak mendapat perawatan mata berkualitas tinggi, selama ini bertekad
menghabiskan hidupnya untuk merawat orang-orang yang terganggu
penglihatannya. Dengan tekad itu pula, Ruit mengaku harus menemukan teknik tercepat
yang memungkinkan dirinya menangani pasien yang berbondong-bondong
datang kepadanya dalam waktu singkat.
Prosedur 'operasi' mata lima menit Ruit melibatkan sayatan kecil
untuk mengangkat katarak yang mengganggu penglihatan pasiennya. Dia
kemudian menggantinya dengan lensa buatan yang murah. Dia menawarkan
operasi ini ke sejumlah pasien miskin di seluruh dunia, dan juga
mengajarkan kepada ahli bedah mata yang tak terhitung jumlahnya dengan
harapan menyembuhkan banyak orang buta.
Mengutip laman odditycentral.com, Ruit telah mendedikasikan
hidupnya untuk perawatan mata. Dia menjalankan rumah sakit mata bernama
'Tilganga' di Kathmandu, yang didirikan pada tahun 1994 bersama dokter
mata dan dermawan Australia mendiang Fred Hollows. Selain memberikan perawatan mata kelas dunia kepada orang-orang
Nepal, rumah sakit ini juga memproduksi lensa modern yang digunakan
untuk mengobati katarak atau miopia. Lensa ini diekspor ke 30 negara di
seluruh dunia. Bagi pasien yang tidak mampu untuk datang ke rumah sakit, Ruit dan
timnya secara teratur melakukan patroli mata di daerah terpencil di
Nepal dan negara-negara tetangganya. Tim akan berjalan berhari-hari,
mendirikan tenda, membersihkan ruang kelas dan kandang ternak untuk
digunakan sebagai ruang operasi darurat.
Kebahagiaan terbesar tim Ruit adalah ketika operasi mata sembuh
sehari setelah operasi - pemulihan penglihatan, bersama dengan ekspresi
lega dan sukacita, merupakan momen mengharukan bagi semua orang yang
terlibat.
Fotografer Australia Michael Amendolia, yang telah mengabadikan
patroli mata sejak awal 1990-an, telah merilis beberapa foto yang paling
berkesan untuk memperingati ulang tahun ke-20 dari Tilanga. Koleksi
foto tersebut menggambarkan adegan sukacita dan syukur yang tulus dari
orang-orang yang telah menerima kembali penglihatan mereka. Salah satu foto yang paling menyentuh adalah seorang pria Korea Utara
80 tahun yang bisa melihat anaknya untuk pertama kalinya dalam 10 tahun
terakhir.
Ruit sendiri mengatakan bahwa ia bekerja dengan niat untuk membantu
dan mengobati banyak pasien sebanyak mungkin. Dia dibesarkan di sebuah
desa kecil yang terisolasi di Himalaya - sekolah terdekat berjarak satu
minggu dengan berjalan kaki! Kakaknya meninggal karena TBC ketika ia
berusia 17 tahun.
"Saya sangat bersyukur bahwa saya bisa membuat perbedaan dalam
kehidupan banyak orang," Ruit, yang dikenal dengan panggilan 'Dewa
Penglihatan'. Pada usia sudah menginjak 59, Ruit merasa bahwa dirinya
masih bisa melakukan banyak hal untuk orang lain.
Sumber: dream.co.id
Thursday, 2 April 2015
`Dewa Mata` Nepal, 100 Ribu Orang Sembuh dalam 5 Menit
Eko Sutrisno | Thursday, 2 April 2015
No comments:
Post a Comment