“Saya berkata kepada dia [polisi] bahwa saya adalah mahasiswa,” tutur pemuda itu.
Mendengar pengakuan itu, polisi Amerika itu berpikir sejenak. Ia mempertimbangkan status pemuda itu sebagai seorang mahasiswa. Yang sepertinya keuangannya terbatas.
Akhirnya, “Mereka setuju untuk membatalkan hukuman itu dan menggantinya dengan meminta saya terlibat dalam kegiatan sosial.”
Akhirnya pemuda itu diminta membeli makanan seharga US$ 15 atau sekitar Rp 187 ribu untuk dibagikan kepada fakir miskin. “Mereka meminta saya untuk membeli makanan kaleng US$ 15 dan diberikan kepada fakir miskin.” “Saya menawarkan memberi mereka US$ 15 tapi mereka berkata kepada saya, saya harus membeli makanan dan saya serahkan sendiri kepada fakir miskin,” tutur pemuda tersebut.
Sumber: dream.co.id