Mantan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia di era SBY, Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan kebijakan pemerintahan Jokowi
menaikkan harga BBM di tengah harga minyak dunia yang turun. Ia
menjelaskan, untuk dapat melihat dampaknya, bisa dilihat kondisi sopir
angkutan umum.
"Kalau ingin tahu dampak kenaikan bbm sederhana
saja, lihat pada supir angkot, supir taksi, supir perahu angkutan
penyeberangan," tulis Yusril lewat akun Twitter pribadinya, Selasa
(18/11).
Pakar hukum tata negara itu menambahkan, kenaikan harga
BBM yang tidak diimbangi dengan kenaikan tarif angkutan umum telah
menyengsarakan para sopir. "Taksi dan angkot di jakarta sepi pagi ini.
BBM naik, tapi kenaikan tarif angkutan umum blm diatur. Kasihan para
supir angkot dan taksi," lanjutnya.
Ia pun mempertanyakan, dengan
kenaikan ini, masihkah para sopir tersebut mengacungkan salam dua jari
kepada Jokowi. Salam dua jari merupakan salam khas Jokowi-JK saat kampanye pilpres kemarin.
"Masihkah para supir angkot dan taksi mengucapkan salam dua jari kepada Pak Jokowi," tulisnya.
Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga
BBM di Istana Negara pada Senin (17/11) malam. Pemerintah resmi
menaikkan harga Premium jadi Rp 8.500 dan Solar menjadi Rp 7.500 per
liter per jam 00.00 atau Selasa = (18/11).
Sumber: merdeka.com
Sunday, 23 November 2014
Yusril: Masihkah Sopir Angkot Salam Dua Jari Ke Jokowi
Eko Sutrisno | Sunday, 23 November 2014
No comments:
Post a Comment