Peredaran foto-foto seorang pria memakai baju selayaknya dewa membuat
resah warga Bali. Apalagi, foto tersebut dipakai dalam sebuah pesta
pernikahan dan sudah tersebar di dunia maya. Dalam foto tersebut,
tampak seorang pria berambut panjang bak Dewa Siwa tengah berjalan di
tengah warga. Gambar tersebut langsung ditanggapi negatif karena
dianggap mencoreng dan melecehkan umat Hindu di Bali.
"Begini kah
cara umat lain melakukan adat pernikahannya. Apakah ini sudah
dibenarkan oleh agamanya, kalau dibenarkan wah tentu ini akan jadi
kebanggaan umat kita, Hindu karena dewa kita jadi idola agama lain,"
ujar Spiritual muda Bali, Jero Paksi ditemui di Denpasar, Kamis (4/9).
Dia
mengecam keras jika penggunaan simbol Dewa Siwa tersebut dipakai untuk
menghina umat Hindu di Bali. Jika itu terjadi, Jero meminta agar
pemerintah bertindak tegas. Atau setidaknya PHDI Indonesia bisa
memberikan arahan yang jelas simbol-simbol mana yang patut dan yang
tidak patut.
"Jangan sampai ini akhirnya jadi SARA. Harus disadari Bali begitu toleran dan tidak hanya Hindu yang tinggal di Bali," ucapnya.
Sementara
itu, I Nyoman Suharta yang merupakan seorang aktivis Hindu Bali
menyebut ini sebagai ekspresi yang kebablasan. "Ini menunjukkan, efek
Mahadewa sangat berarti bagi umat manusia. Tidak saja bagi umat Hindu,
tapi juga bagi non-Hindu," ungkapnya.
Namun sangat
disayangkannya, implementasinya dinilai kebablasan. Sehingga terkesan
tokoh dewa dalam umat Hindu terlecehkan. "Kepercayaan dalam Hindu,
barang siapa yang melecehkan perwujudan dewa sebagai manifestasi Tuhan,
pasti akan kena karmanya. Dia akan mendapatkan hal-hal yang tidak baik,"
kata Suharta yang juga sebagai anggota dari Paguyuban Cakra Bayu.
Sumber: merdeka.com
Friday, 5 September 2014
Warga Bali Geram Foto Pelecehan Mahadewa Beredar
Eko Sutrisno | Friday, 5 September 2014
No comments:
Post a Comment